Anak-anak di Gaza kelaparan akibat perang yang melanda saat ini. Foto: Anadolu
Gaza: Setidaknya 48 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka pada Rabu, saat menunggu makanan di sebuah perlintasan di Jalur Gaza, menurut sebuah rumah sakit setempat yang menerima korban.
Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza mengatakan, korban tewas dan luka-luka termasuk di antara kerumunan yang memadati Perlintasan Zikim, titik masuk utama bantuan kemanusiaan ke Gaza utara.
Belum jelas siapa yang melepaskan tembakan dan belum ada komentar langsung dari militer Israel, yang mengendalikan perlintasan tersebut.
“Tujuh warga Palestina lainnya, termasuk seorang anak, meninggal karena penyebab yang berkaitan dengan malnutrisi,” menurut Kementerian Kesehatan Gaza, seperti dikutip
LBC, Kamis 31 Juli 2025.
Israel telah berada di bawah tekanan internasional yang meningkat dalam beberapa hari terakhir atas serangan militer dan blokade yang sedang berlangsung.
Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu, atau IPC, otoritas dunia terkemuka dalam krisis kelaparan, belum menyatakan kelaparan di Gaza tetapi mengatakan pada hari Selasa bahwa situasinya telah memburuk secara dramatis dan memperingatkan "kematian yang meluas" tanpa tindakan segera.
Kekerasan terbaru seputar penyaluran bantuan terjadi ketika utusan AS untuk Timur Tengah sedang menuju Israel untuk berunding.
Utusan AS Steve Witkoff, yang telah memimpin upaya pemerintahan Trump untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir 22 bulan dan membebaskan para sandera yang disandera dalam serangan
Hamas pada 7 Oktober yang memicu konflik tersebut, akan tiba di Israel pada hari Kamis untuk berunding mengenai situasi di Gaza.
Militer Israel tidak segera berkomentar mengenai serangan terbaru tersebut.
Mereka mengatakan bahwa mereka hanya menargetkan militan dan menyalahkan Hamas atas kematian warga sipil, karena militan kelompok tersebut beroperasi di daerah padat penduduk.