Ilustrasi. Metrotvnews.com.
M Ilham Ramadhan Avisena • 20 October 2025 13:44
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar pendidikan tinggi di Indonesia dapat melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan selaras dengan kebutuhan industri. Termasuk, kepada penerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) beserta sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Kertanegara, Jakarta, pada Minggu, 19 Oktober 2025.
"Bapak presiden kembali mengingatkan karena kita ingin perguruan Indonesia tentu akan memunculkan industri-industri baru, mulai ketahanan pangan, energi, maupun hilirisasi mineral," kata Brian, dikutip Senin, 20 Oktober 2025.
"Kami kembali diingatkan untuk menghitung secara cermat SDM-SDM yang dibutuhkan termasuk beasiswa LPDP dan lainnya, itu harus disesuaikan dengan rencana pengembagnan industri yang akan muncul di indonesia," tambah Brian.
Penyesuaian itu dinilai penting agar para lulusan
perguruan tinggi tak lagi menggantung seusai menyelesaikan pendidikannya. Kepala Negara disebut menginginkan para lulusan dapat langsung terserap ke industri yang tengah bertumbuh.
"Tentu ini dikaitkan dengan berbagai program baik MBG (Makan Bergizi Gratis), desa nelayan, maupun koperasi merah putih. jadi seluruh sektor-sektor pertumbuhan yang akan berjalan harapannya disiapkan SDM yang kembali ditekankan kepada kami," terang Brian.
Mahasiswa ilustrasi. MI/Bary Fathahilah
Dia mengaku tengah merumuskan dan memformulasikan agar tercipta kesesuaian para lulusan perguruan tinggi dengan lapangan kerja dari industri yang tersedia. Tak terkecuali, pada sektor industri yang berkaitan dengan ketahanan pangan.
Penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas juga dilakukan melalui pendekatan science, technology, engineering, dan mathematics (STEM).
"Termasuk kurikulumnya, bapak presiden mengingatkan perkembangan teknologi yang cepat pemanfaatan AI (Artificial Intelligence) dan lain-lainnya itu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam mengupdate kurikulum sehingga intinya SDM kami siap untuk mendukung program-program pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," jelas Brian.
Pendekatan STEM juga dipandang sesuai untuk memperkuat industri pertahanan di Tanah Air. Karenanya, itu akan dijadikan prioritas dalam pengembangan SDM dalam negeri. "Semua sektor itu kan kita dari 8 Astacita salah satunya meningkatkan industri pertahanan itu kami diminta juga menyiapkan berbagai SDM di bidang itu," kata Brian.
"Apalagi sekarang sektor pertahanan sangat kental dengan teknologinya jadi penguasaan-penguasaan teknologi SDM-SDM itu harapannya bisa match dengan industri yang akan tumbuh di indonesia," pungkas Brian.