Ilustrasi. Foto: Freepik
Whisnu Mardiansyah • 16 October 2025 13:39
Cilacap: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat tren kenaikan suhu udara di beberapa wilayah Jawa Tengah. Peningkatan suhu ini terjadi seiring pergeseran posisi semu matahari ke belahan bumi Selatan.
Ketua Tim Kerja Pelayanan Data dan Diseminasi Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, menyatakan suhu maksimum di sejumlah daerah menunjukkan kenaikan signifikan. Meski demikian, suhu tersebut masih dalam batas kategori normal.
“Di Semarang, suhu maksimum mencapai 35 derajat celsius pada 14 Oktober 2025, sementara di Kabupaten Cilacap dan sekitarnya berdasarkan pengukuran hingga hari ini, pukul 10.00 WIB, tercatat 32 derajat celsius,” kata Teguh di Cilacap seperti dilansir Antara, Kamis, 16 Oktober 2025.
Berdasarkan pengukuran melalui Automatic Agroclimate Weather Station (AAWS), suhu di Kroya, Kabupaten Cilacap, tercatat lebih tinggi mencapai 34 derajat celsius. Demikian pula suhu udara di Kabupaten Banyumas pada 14 Oktober 2025 juga mencapai 34 derajat celsius.
Teguh menjelaskan, fenomena peningkatan suhu ini disebabkan oleh dua faktor utama. Posisi semu matahari kini sudah bergeser ke atas Pulau Jawa dan tutupan awan yang berkurang menyebabkan radiasi sinar matahari langsung mencapai permukaan bumi.
“Kondisi ini membuat udara terasa panas, terutama antara pukul 10.00 hingga 15.00 WIB. Masyarakat perlu tetap waspada terhadap paparan sinar matahari,” ujarnya.
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan pada jam-jam tersebut. Berdasarkan data klimatologi periode 1991–2020, suhu udara maksimum di Cilacap pada bulan Oktober pernah mencapai 34 derajat celsius pada 2016. Rekor suhu tertinggi tercatat 35,3 derajat celsius pada Maret 2012.
BMKG memperkirakan suhu panas akan berlangsung hingga akhir Oktober 2025. Suhu baru akan mulai menurun pada awal November seiring dengan meningkatnya curah hujan. Menyikapi kondisi ini, Teguh mengimbau masyarakat melakukan langkah antisipasi sederhana. Langkah tersebut antara lain mengenakan pakaian pelindung, menggunakan payung, memperbanyak minum air putih, serta membatasi aktivitas di luar ruangan pada siang hari.