Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Bukan Suatu yang Tak Mungkin

Direktur Program dan Kebijakan PRASASTI Piter Abdullah Redjalam dalam Forum 1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth. Foto: Metrotvnews.com/Duta Erlangga

Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Bukan Suatu yang Tak Mungkin

Eko Nordiansyah • 16 October 2025 12:01

Jakarta: Direktur Program dan Kebijakan PRASASTI Piter Abdullah Redjalam mengatakan, target pertumbuhan ekonomi delapan persen bukan suatu yang tidak mungkin. Namun, pemerintah perlu memacu berbagai hal demi mewujudkan target tersebut.

"Pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen seperti yang disampaikan pemerintah Prabowo saya kira bukan sesuatu yang enggak mungkin sebenarnya," kata Piter dalam forum bertajuk 1 Tahun PrabowoGibran: Optimism on 8% Economic Growth di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.

Piter menyebut, target pertumbuhan itu hanya tiga persen lebih tinggi dari rata-rata ekonomi RI dalam beberapa tahun terakhir, yaitu sebesar lima persen. Salah satu yang tentu bisa menjadi jalan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut adalah menggenjot ekspor.

Baca juga: Pasar Modal RI Cuma USD1 Miliar/Hari, CIO BPI Danantara: Demutualisasi Jadi Kunci!

"Ekspor seharusnya menjadi sebuah bagian dari kesempatan kita untuk mencapai, melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi," ungkap Piter.

Ilustrasi ekspor. Foto: Medcom.id.

Pacu Ekspor, Mendorong Konsumsi

Ia mengungkapkan, saat ini ekonomi Indonesia masih mengandalkan konsumsi dan investasi sebagai sumber pertumbuhan. Sementara ekspor hanya berkontribusi antara 10 hingga 15 persen, sehingga masih memiliki peluang besar untuk kontribusinya bisa ditingkatkan lagi.

"Peran ekspor hanya 10-15 persen, kita lebih banyak bertumpu pada konsumsi dan investasi, konsumsi itu kontribusinya 50-60 persen. Tapi kita harus melihatnya sebagai peluang. Kalau kita bisa memacu pertumbuhan ekspor kita lebih besar, artinya tumbuh kita jauh lebih baik," sebut Piter.

Piter juga mengatakan, peningkatan ekspor berarti penciptaan lapangan kerja di masyarakat juga ikut meningkat. Saat lapangan kerja banyak terbuka, maka pendapatan masyarakat ikut naik, yang akhirnya turut mendorong konsumsi rumah tangga dan perekonomian.

"Artinya kalau kita memacu ekspor dibalik itu kita juga memacu konsumsi rumah tangga, yang pada akhirnya itu akan bersama-sama meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita," pungkas Piter.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)