Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 21 October 2025 05:47
Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin 20 Oktober 2025 membanggakan bahwa tentaranya menyerang Jalur Gaza pada hari Minggu dengan 153 ton bom. Ini merupakan pengakuan pelanggaran perjanjian gencatan senjata.
Berbicara pada pembukaan sidang musim dingin Knesset, Netanyahu menghadapi interupsi berulang kali dari anggota parlemen oposisi yang memprotes kebijakan pemerintahnya dan perpanjangan perang Israel yang disengaja di Gaza.
“Selama gencatan senjata, dua tentara gugur. Kami menyerang mereka dengan 153 ton bom dan menyerang puluhan target di seluruh Jalur Gaza,” kata Netanyahu, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa 21 Oktober 2025.
Kantor media pemerintah Gaza melaporkan 80 pelanggaran gencatan senjata Israel sejak perjanjian yang disponsori AS mulai berlaku pada 10 Oktober, yang mengakibatkan 97 warga Palestina tewas, termasuk 44 orang pada hari Minggu saja, dan 230 lainnya terluka.
Tel Aviv menuduh Hamas telah menyerang pasukannya di kota Rafah di selatan. Kelompok Palestina tersebut membantah terlibat dan menegaskan kembali komitmennya terhadap perjanjian gencatan senjata.
Kesepakatan gencatan senjata diumumkan pada 10 Oktober, berdasarkan rencana bertahap yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump. Tahap pertama mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina.
Rencana tersebut juga mencakup pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.
Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel telah menewaskan lebih dari 68.200 orang dan melukai lebih dari 170.200 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.