Pencak Silat Jadi Cabang Resmi AYG 2025, Buah Diplomasi Presiden Prabowo

Pencak silat tampil sebagai nomor resmi dalam Asian Youth Games 2025 di Bahrain, 19-24 Oktober 2025. (Kemenlu RI)

Pencak Silat Jadi Cabang Resmi AYG 2025, Buah Diplomasi Presiden Prabowo

Willy Haryono • 19 October 2025 20:33

Jakarta: Pencak Silat, seni bela diri tradisional Indonesia, resmi menorehkan sejarah baru di panggung olahraga internasional. Untuk pertama kalinya, cabang olahraga ini tampil sebagai nomor resmi dalam Asian Youth Games (AYG) 2025 yang berlangsung di Bahrain pada 19–24 Oktober 2025.

Wakil Ketua Umum PB IPSI yang juga Menteri Luar Negeri Sugiono menyebut keikutsertaan Pencak Silat di AYG 2025 sebagai tonggak penting diplomasi budaya Indonesia sekaligus buah dari komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam mengangkat seni bela diri warisan bangsa ke tingkat dunia.

“Ini momen bersejarah karena Pencak Silat untuk pertama kalinya tampil di Asian Youth Games. Kita patut bangga, warisan leluhur bangsa kini berdiri sejajar dengan cabang olahraga lain di ajang multi-event Asia,” ujar Menlu Sugiono dalam siaran pers yang diterima Metrotvnews.com, Minggu, 19 Oktober 2025.

Momentum ini semakin istimewa karena bertepatan dengan ulang tahun ke-74 Presiden Prabowo Subianto, menjadikannya simbol sekaligus hadiah budaya bagi Indonesia di mata Asia.

Di AYG Bahrain 2025, Pencak Silat dipertandingkan pada tiga kelas tanding: Putra D (51–55 kg), Putra F (59–63 kg), dan Putri D (51–55 kg). Para pesilat muda berusia 14–17 tahun tampil pada 19–20 Oktober, memperlihatkan strategi, teknik, dan semangat khas silat Nusantara.

Menlu Sugiono menegaskan, ajang ini menjadi panggung penting bagi regenerasi atlet muda.

“Kompetisi ini menjadi sarana pembinaan sekaligus pembuktian. Mereka inilah generasi emas yang akan mengharumkan nama Indonesia di masa depan,” katanya.

Sebanyak 14 negara berpartisipasi dalam debut bersejarah ini, antara lain Bahrain, Kamboja, Indonesia, India, Iran, Kazakhstan, Kirgistan, Malaysia, Pakistan, Filipina, Singapura, Thailand, Tajikistan, dan Uzbekistan. Partisipasi luas ini menunjukkan bahwa Pencak Silat semakin dikenal dan diterima di tingkat Asia.

“Ini bukti nyata bahwa Pencak Silat bukan hanya milik Indonesia, tetapi sudah menjadi olahraga yang dicintai banyak bangsa,” tambah Sugiono.

Masuknya Pencak Silat ke AYG 2025 juga menjadi langkah besar diplomasi budaya Indonesia. Menurutnya, silat bukan sekadar olahraga, tetapi sarana memperkenalkan nilai-nilai luhur bangsa — seperti persaudaraan, rasa hormat, dan kebersamaan — kepada dunia internasional.

Sementara itu, Abdul Karim Aljufri, anggota Asian Pencak Silat Federation (APSIF) yang juga assistant technical delegate Indonesia di AYG 2025, menegaskan bahwa pencak silat kini menjadi jembatan pertukaran budaya antar generasi muda Asia.

“Ini bukan hanya kemenangan untuk Pencak Silat, tetapi juga kemenangan untuk bangsa Indonesia. Saya yakin generasi muda akan semakin bangga menekuni silat dan menjadikannya jalan untuk meraih prestasi dunia,” ujarnya.

Debut pertandingan pertama di AYG 2025 mempertemukan pesilat putri Singapura dan Uzbekistan. Setelah duel sengit, pesilat Uzbekistan keluar sebagai pemenang, menandai dimulainya era baru bagi pencak silat di ajang multinasional Asia.

Abdul Karim yang juga mantan juara dunia menambahkan, keberhasilan membawa pencak silat ke AYG tidak lepas dari diplomasi aktif Presiden Prabowo, dukungan Menlu Sugiono, serta peran KBRI di berbagai negara.

“Ini kado dari Pak Presiden untuk Indonesia. Dukungan penuh dari beliau dan koordinasi lintas kementerian menjadi kunci sukses pencapaian ini,” pungkasnya.

Baca juga:  Pencak Silat Jadi Jembatan Kerja Sama Olahraga Indonesia-Kamboja

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)