Profil Matra TNI Angkatan Darat (AD): Sejarah dan Tugas Pokok

Ilustrasi HUT TNI. Foto: MI.

Profil Matra TNI Angkatan Darat (AD): Sejarah dan Tugas Pokok

Riza Aslam Khaeron • 2 October 2025 14:52

Jakarta: Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 5 Oktober 2025, publik kembali menaruh perhatian pada peran krusial setiap matra. Terutama, dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Salah satu yang memiliki sejarah paling panjang dan peran dominan dalam pertahanan teritorial adalah TNI Angkatan Darat (AD). Matra ini menjadi tulang punggung dalam upaya mempertahankan wilayah daratan Indonesia sejak masa kemerdekaan hingga kini. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang sejarah dan tugas pokoknya.
 

Sejarah TNI Angkatan Darat (AD)

TNI Angkatan Darat berasal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk pada 23 Agustus 1945, tak lama setelah Proklamasi Kemerdekaan. Pada 5 Oktober 1945, BKR dirumuskan ulang menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), lalu berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Untuk menyatukan kekuatan tentara reguler dan laskar rakyat, Presiden Soekarno kemudian mengesahkan pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947, yang menjadi cikal bakal struktur pertahanan nasional hingga kini.

TNI AD memainkan peran utama selama Perang Kemerdekaan, termasuk saat menghadapi dua agresi militer Belanda. Dalam situasi serba terbatas, TNI bersama rakyat melaksanakan strategi Perang Rakyat Semesta demi mempertahankan eksistensi Republik.

Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB), TNI menjadi inti dari APRIS dan kemudian berubah menjadi APRI saat Republik Indonesia Serikat dibubarkan pada Agustus 1950.

Masa awal kemerdekaan juga diwarnai berbagai pemberontakan, seperti APRA, Andi Azis, RMS, hingga PRRI/Permesta. TNI AD turut berperan dalam penumpasan seluruh pemberontakan ini untuk menjaga keutuhan NKRI.

Peristiwa 17 Oktober 1952 menjadi catatan kelam ketika sejumlah perwira AD mendesak Presiden Soekarno membubarkan parlemen, menandai retaknya hubungan sipil-militer. Pada 1962, seluruh angkatan bersenjata dilebur menjadi ABRI dan menjalankan fungsi ganda: pertahanan dan sosial-politik.

Penyusupan PKI ke tubuh ABRI menciptakan ketegangan yang memuncak pada tragedi G30S/PKI tahun 1965.

TNI AD, terutama di bawah komando Mayjen Soeharto, menumpas pemberontakan tersebut dan mengarahkan Indonesia menuju Orde Baru, di mana militer menjadi aktor dominan dalam politik dan pemerintahan.

Hingga akhirnya pascareformasi 1998, TNI dan Polri dipisahkan secara formal. Sejak 1 April 1999, TNI kembali ke fungsi utamanya sebagai alat pertahanan negara.

Reformasi internal TNI AD mencakup penghapusan dwifungsi, netralitas politik, serta revisi doktrin. Salah satu perubahan besar adalah diberlakukannya doktrin Tri Dharma Eka Karma (Tridek) pada 12 Januari 2007, menggantikan doktrin lama Cadek.

Hingga kini, TNI AD terus berbenah sebagai institusi profesional yang tunduk pada kebijakan politik negara dan bertanggung jawab menjaga pertahanan darat Indonesia.
 
Baca Juga:
Peran TNI AD: Dari Pertahanan Darat hingga Misi Kemanusiaan
 

Tugas Pokok TNI AD

Menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Berikut tugas-tugas utama TNI AD:
  1. Menjalankan Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
  2. Meningkatkan intelijen dan pembinaan teritorial, khususnya di perbatasan, pulau terluar, dan daerah konflik.
  3. Menyiapkan satuan operasional terpusat dan kewilayahan.
  4. Menjaga kesiapan dan profesionalisme satuan.
  5. Menjalin kerja sama militer luar negeri dan ikut serta dalam misi perdamaian.
  6. Mengatasi pemberontakan, separatisme, dan terorisme.
  7. Melakukan pengamanan Presiden, Wapres, dan tamu negara.
  8. Membantu Polri sesuai undang-undang.
  9. Menanggulangi bencana, pengungsian, bantuan kemanusiaan, dan SAR.
  10. Mendukung Operasi Bakti dan Karya Bakti TNI.
  11. Mengamankan perbatasan darat dan pulau terluar (Papua-PNG, Kalimantan-Malaysia, NTT-RDTL).
  12. Melanjutkan pembangunan dan pemetaan wilayah strategis.
  13. Melaksanakan TMMD skala besar di perbatasan.
  14. Mengembangkan kekuatan TNI AD menuju Minimum Essential Force (MEF).
  15. Melanjutkan reformasi birokrasi internal dan peningkatan kualitas SDM.
  16. Meningkatkan kualitas pendidikan dan latihan militer.
  17. Memberdayakan wilayah pertahanan sesuai Sishanta.
Melatih dasar kemiliteran warga negara dan memberdayakan rakyat sebagai kekuatan pendukung.Sebagai matra tertua dan terbesar dalam struktur pertahanan negara, TNI Angkatan Darat memegang peranan strategis dalam menjaga stabilitas nasional, baik melalui kekuatan tempur maupun pendekatan teritorial yang menyatu dengan rakyat.

Dengan sejarah panjang pengabdian sejak 1945 hingga reformasi institusional yang terus berjalan, TNI AD menunjukkan komitmen sebagai kekuatan profesional yang siap menghadapi berbagai bentuk ancaman demi keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)