Atlet disabilitas intelektual Kota Bandung. Metrotvnews.com/Roni Kurniawan
Roni Kurniawan • 10 November 2025 19:15
Bandung: Kota Bandung bersiap menyambut ajang olahraga inklusif bertaraf internasional, Special Olympics Southeast Asia Football Competition 2025. Kompetisi ini akan digelar pada 10–14 November 2025 di Stadion Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Bandung.
Sebanyak 132 atlet dengan disabilitas intelektual dan perkembangan dari enam negara akan berpartisipasi. Negara-negara tersebut adalah Indonesia, Bangladesh, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Mereka akan bertanding dalam format sepak bola 7 lawan 7.
Ajang ini bukan sekadar kompetisi untuk mencari pemenang. Event ini menjadi perayaan semangat sportivitas, keberanian, dan ketekunan para atlet yang telah berlatih melalui program Special Olympics di negara masing-masing.
Klub kebanggaan Jawa Barat, Persib Bandung, memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan kompetisi ini. Dukungan ini merupakan bagian dari komitmen klub untuk memperluas makna sepak bola sebagai sarana membangun inklusi dan solidaritas sosial.
"Sepak bola punya cara unik untuk mempertemukan banyak orang dan menyatukan mereka dalam semangat yang sama. Ketika semua orang diberi ruang untuk bermain dan dihargai, kita melihat makna terbaik dari olahraga ini," ujar Adhi Pratama, Head of Communications PT Persib Bandung Bermartabat di Bandung, Senin, 10 November 2025.

Ilustrasi disabilitas. Foto: yasmibsulawesi.org
Adhi mengajak Bobotoh, sebutan untuk suporter Persib, untuk hadir langsung memberikan dukungan di Stadion Sidolig. Terutama untuk memberikan dukungan bagi tim Indonesia.
"Kami mengundang Bobotoh untuk hadir di Sidolig dan memberikan dukungan hangat bagi para atlet. Mari rayakan semangat keberanian dan kebersamaan yang akan hadir di lapangan," tambah Adhi.
Kompetisi ini menggunakan sistem pembagian kelompok yang berbeda dari liga sepak bola pada umumnya. Sebelum bertanding, para atlet akan menjalani penilaian kemampuan individual dan tim. Tujuannya, memastikan setiap laga berlangsung seimbang.
Format ini memberikan kesempatan sama bagi semua atlet untuk tampil, berkembang, dan menikmati permainan secara adil. Dengan format 7 lawan 7 dan durasi pertandingan lebih singkat, pertandingan diharapkan berjalan intens, menyenangkan, dan inklusif.
"Penyelenggaraan Special Olympics Southeast Asia Football Competition 2025 di Bandung menjadi bukti nyata bahwa kota ini siap menjadi ruang yang menghargai keberagaman dan membuka kesempatan bagi siapa pun untuk bersinar di lapangan olahraga," beber Adhi.