Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Ubaidillah Anshar. Metrotvnews.com/ Hendrik Simorangkir
Hendrik Simorangkir • 13 February 2025 12:55
Tangerang: Status siaga darurat bencana hidrometeorologi Kota Tangerang diperpanjang hingga 11 Maret 2025 lantaran Kota Tangerang masih memiliki potensi hujan lebat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Ubaidillah Anshar, mengatakan status tersebut sebelumnya diberlakukan pada 11 Desember 2024 hingga 11 Februari 2025. Penetapan perpanjangan telah ditandatangani Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin dan telah disebarluaskan ke seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), serta masyarakat.
"Berdasarkan informasi dari BMKG, prediksi curah hujan di Kota Tangerang masih berpotensi hujan lebat ke depan. Masyarakat untuk ditindaklanjuti tingkat kewaspadaannya, terhadap cuaca, iklim atau kebencanaan," kata Ubaidillah di Kota Tangerang, Kamis, 13 Februari 2025.
Ubaidillah menuturkan BMKG melalui Surat Balai Besar Badan Metorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Nomor e.B/KL.00.02/004/KBB2/I/2025 tanggal 31 Januari 2025 perihal peringatan dini cuaca dan iklim Provinsi Banten periode dasarian I Februari 2025, merekomendasikan informasi tersebut bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak dari kondisi tersebut.
"Selain itu, BMKG menginformasikan pada dasarian II Februari hingga dasarian I Maret, Kota Tangerang diprediksi berada pada curah hujan harian kategori rendah hingga menengah. Serta, beberapa kecamatan berada pada potensi banjir kategori menengah," jelasnya.
Ubaidillah menjelaskan dengan perpanjangan status siaga darurat bencana hidrometeorologi, seluruh pemangku kepentingan hingga elemen masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
"Seluruh OPD sudah bergerak untuk meningkatkan penanggulangan kebencanaan. Salah satunya, normalisasi seluruh drainase yang ada di Kota Tangerang dan memastikan seluruh rumah pompa berfungsi dengan baik," katanya.
Sebelumnya Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin resmi menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Status tersebut ditetapkan berdasarkan hasil kaji cepat terkait potensi terjadinya bencana banjir sangat tinggi di Kota Tangerang.
"Potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir sangat tinggi karena tidak hanya akibat hujan lokal tapi juga terpengaruh dengan banjir kiriman dari wilayah-wilayah sekitar apabila mengalami curah hujan yang tinggi," ujar Nurdin, Rabu, 11 Desember 2024.