HMPV Bukan Virus Baru di Jakarta

Ilustrasi. Foto: Medcom

HMPV Bukan Virus Baru di Jakarta

Mohamad Farhan Zhuhri • 8 January 2025 22:09

Jakarta: Human metapneumovirus (HMPV) disebut bukan virus baru di Jakarta. Pasalnya, keberadaan virus tersebut sudah terdeteksi sejak 2022.

"Dari data hasil pemeriksaan, menunjukkan kasus ISPA yang disebabkan oleh HMPV sudah ada sejak 2022 di Jakarta," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati  saat dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 8 Januari 2024.

Sesuai data yang diperoleh Dinas Kesehatan, jumlah penderita ISPA akibat HMPV sebanyak 19 kasus (2022), 78 kasus (Oktober 2023), dan 100 kasus (2024).

"Sampai dengan saat ini, data ini akan kami terus lengkapi melalui koordinasi dengan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan laboratorium yang ada di Jakarta," bebernya. 
 

Baca juga: 

Menkes Minta Masyarakat Tak Risaukan MHPV: Itu Virus Lama


Virus penyebab ISPA selain HMPV, yang saat ini beredar dan dominan adalah  virus influenza tipe A H1N1 pdm2009, Rhinovirus, dan Respiratory Syncytial Virus. 

Ani menerangkan, gejala umum penderita ISPA akibat berbagai virus atau mikroorganisme lain juga sama. Di antaranya, batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas. Jika terjadi infeksi pada saluran napas bawah, akan menjadi bronchitis, pneumonia atau radang paru. 

Setidaknya ada 23 mikroorganisme/agen penyebab lain yang sering ditemukan pada penderita ISPA, seperti Virus Influenza tipe A dan tipe B, Adenovirus, Coronavirus dan lain-lain.

"Pemprov DKI Jakarta mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi potensi penyebaran virus ini, dengan menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah sakit, menghindari penularan dengan etika batuk, rajin mencuci tangan, dan menggunakan masker ketika sakit," ujar Ani.

Beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta antara lain, gencar melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mengenali gejala ISPA, mencegah sakit, dan menghindari penularan dengan etika batuk, menggunakan masker ketika sakit, mencuci tangan, hidup sehat untuk  meningkatkan daya tahan tubuh. 

Selain itu, Dinkes Jakarta menyiapkan fasilitas untuk menangani kasus ISPA dan penyakit menular. "Ke depan, Kami akan memperkuat system kewaspadaan penyakit berpotensi wabah dengan mengembangkan sistem surveilans penyakit berbasis laboratorium, untuk melengkapi system surveilans ILI & SARI (Influenza-Like Illnesses & Severe Acute Respiratory Infection) yang telah ada sebelumnya," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)