Jakarta: Mengelola keuntungan investasi saham, atau capital gains, merupakan aspek penting bagi setiap investor. Keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli saham akan dikenakan pajak penghasilan (PPh).
Oleh karena itu, memahami cara meminimalkan pajak capital gains tanpa mengorbankan potensi keuntungan jangka panjang sangatlah krusial.
Melansir laman CIMB Niaga, berikut beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan, berdasarkan pemahaman umum mengenai perpajakan dan investasi:
Memahami jenis capital gains
Capital gains dibagi menjadi dua jenis, yaitu jangka pendek (
short-term capital gains) dan jangka panjang (
long-term capital gains). Perbedaannya terletak pada lamanya kepemilikan aset sebelum dijual.
Keuntungan dari penjualan aset yang dimiliki kurang dari satu tahun dikategorikan sebagai
capital gains jangka pendek, sementara yang lebih dari satu tahun dikategorikan sebagai
capital gains jangka panjang.
Sistem perpajakan biasanya memberlakukan tarif pajak yang berbeda untuk kedua jenis
capital gains ini.
Capital gains jangka panjang biasanya dikenakan tarif pajak yang lebih rendah dibandingkan
capital gains jangka pendek.
(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)
Strategi meminimalkan pajak capital gains
Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi pajak
capital gains adalah dengan memperpanjang jangka waktu kepemilikan saham. Dengan memegang saham selama lebih dari satu tahun, investor dapat memanfaatkan tarif pajak yang lebih rendah untuk
capital gains jangka panjang. Strategi ini memerlukan kesabaran dan pemahaman yang baik tentang prospek jangka panjang saham yang diinvestasikan.
Perencanaan pajak yang matang sangat penting dalam memaksimalkan keuntungan setelah pajak. Konsultasi dengan konsultan pajak atau ahli perpajakan dapat memberikan wawasan yang berharga mengenai strategi perencanaan pajak yang sesuai dengan situasi keuangan dan tujuan investasi masing-masing investor.
1. Memisahkan rekening pribadi dan bisnis
Memisahkan rekening pribadi dan bisnis sangat penting, terutama bagi investor yang juga menjalankan usaha. Hal ini memudahkan dalam pelacakan dan pencatatan transaksi keuangan, serta mempermudah proses pelaporan pajak.
2. Menyimpan catatan transaksi
Mencatat setiap transaksi penjualan aset dengan detail merupakan hal yang krusial. Catatan ini dibutuhkan untuk pelaporan pajak dan untuk memantau kinerja investasi secara keseluruhan.
3. Alokasi kembali capital gains
Setelah pajak dibayarkan, investor dapat mengalokasikan
capital gains kembali untuk pengembangan portofolio investasi. Alokasi yang bijak dapat membantu pertumbuhan portofolio secara berkelanjutan.
Mengurangi beban pajak
capital gains bukan berarti menghindari pajak sepenuhnya, melainkan tentang memahami dan memanfaatkan peraturan perpajakan yang berlaku untuk memaksimalkan keuntungan setelah pajak.
Kombinasi dari perencanaan pajak yang matang, strategi investasi jangka panjang, dan pemahaman yang baik tentang jenis
capital gains akan membantu investor mencapai tujuan keuangan mereka secara efisien. Konsultasi dengan profesional keuangan dapat memberikan panduan yang lebih spesifik dan disesuaikan dengan situasi individu. (
Laura Oktaviani Sibarani)