Ilustrasi Gunung Bromo
Pendakian Gunung Semeru Ditutup Selama Hari Raya Adat Suku Tengger
Daviq Umar Al Faruq • 16 July 2025 19:30
Malang: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bakal menutup aktivitas pendakian Gunung Semeru, termasuk jalur menuju Ranu Kumbolo untuk sementara waktu. Penutupan ini dilakukan dalam rangka menghormati Hari Raya Karo Tahun 2025 yang akan dirayakan oleh Masyarakat Tengger di Desa Ranupani.
Penutupan total jalur pendakian Semeru akan dimulai pada Minggu, 17 Agustus 2025, hingga Selasa, 26 Agustus 2025. Kebijakan ini tertuang dalam surat pengumuman yang dikeluarkan oleh Balai Besar TNBTS bernomor PG.11/T.8/TU/HMS.01.08/B/07/2025.
"Aktivitas pendakian terakhir dilakukan pada Sabtu, 16 Agustus 2025, dan pendaki wajib turun kembali ke Ranupani Minggu, 17 Agustus 2025, paling lambat pukul 16.00 WIB," kata Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, Rabu, 16 Juni 2025.
| Baca: KEK Industropolis Batang Bantu Perkuat Sektor Pariwisata Batang
|
Pengumuman penutupan ini berdasarkan permohonan izin penutupan jalur pendakian Semeru sementara dari Kepala Desa Ranupani dengan surat Nomor 400.10.2/150/427.92.12/2025 tertanggal 10 Juli 2025.
Bagi pendaki dan pengunjung yang ingin membeli tiket masuk dapat mengakses website resmi bromotenggersemeru.ksdae.kehutanan.go.id.
"Mari kita bersama-sama menghormati dan menjaga budaya serta adat Masyarakat Tengger dengan mengikuti aturan adat yang telah ditentukan," jelasnya.
Sebagai informasi Hari Raya Karo atau Yadnya Karo merupakan hari raya adat Suku Tengger yang dirayakan untuk menghormati leluhur mereka dan sebagai simbol terciptanya manusia yang hidup berpasang-pasangan.
Perayaan ini jatuh pada bulan kedua dalam kalender Saka suku Tengger dan merupakan momen untuk merefleksikan kehidupan serta menjaga kerukunan.