DK PBB Gelar Sidang Darurat Bahas Nasib Anak-Anak di Gaza

New York: Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menggelar sidang darurat pada Rabu, 16 Juli 2025 untuk membahas krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Jalur Gaza. Dampak khususnya dialami anak-anak.

Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell menyampaikan kekhawatiran mendalam atas jumlah korban jiwa di kalangan anak-anak. 

"Rata-rata 28 anak terbunuh setiap hari—setara dengan satu ruang kelas penuh," kata Russell di hadapan DK PBB. 

Ia meminta para anggota membayangkan kenyataan tersebut terjadi selama hampir dua tahun berturut-turut.

Melansir dari NHK World, Kamis, 17 Juli 2025, sidang digelar menyusul laporan otoritas Gaza bahwa serangan udara Israel pada Minggu lalu menewaskan 12 orang, termasuk delapan anak-anak, di titik distribusi air. Serangan terhadap infrastruktur sipil dan kelangkaan kebutuhan pokok memperburuk kondisi kemanusiaan.

Perwakilan Tetap Denmark untuk PBB Christina Lassen menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan tidak boleh dipolitisasi. “Hal itu menciptakan preseden berbahaya bagi masa depan kerja kemanusiaan di zona perang di seluruh dunia,” ujar Lassen.

Di sisi lain, perwakilan Israel menyatakan bahwa pada 13 Juli, sejumlah besar pasokan susu formula bayi berhasil masuk ke Gaza melalui jalur yang difasilitasi Israel. Ia juga menuding Dewan tidak objektif karena dianggap mengabaikan aksi-aksi Hamas.

Menurutnya, kelompok tersebut menggunakan anak-anak sebagai perisai manusia dan mengajarkan kebencian kepada mereka sejak usia dini.

(Muhammad Reyhansyah)