Kapal kargo yang diserang Houthi di Yaman. Foto: Anadolu
Sanaa: Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Yaman pada Rabu, 9 Juli 2025 menuduh kelompok Houthi menculik awak kapal kargo Eternity C setelah menyerang dan menenggelamkan kapal tersebut di Laut Merah.
“Setelah membunuh rekan-rekan mereka, menenggelamkan kapal, dan menghambat upaya penyelamatan, Houthi telah menculik banyak anggota kru yang selamat dari Eternity C,” tulis Kedubes AS dalam pernyataan di media sosial X.
Melansir dari
Anadolu, Kamis, 10 Juli 2025, AS menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat terhadap para awak kapal yang diduga ditahan tersebut.
Sebelumnya, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengklaim pihaknya menargetkan kapal Eternity C dengan kapal drone dan enam rudal jelajah serta balistik saat kapal itu sedang menuju Pelabuhan Eilat di Israel selatan.
“Kapal itu sepenuhnya tenggelam akibat operasi ini,” kata Saree dalam pernyataan video.
Ia menambahkan bahwa serangan tersebut dilakukan karena kapal mengabaikan peringatan dan panggilan dari pasukan laut Houthi. Saree menyatakan bahwa beberapa awak berhasil diselamatkan, mendapat perawatan medis, dan telah dipindahkan ke lokasi aman, namun tidak menyebutkan jumlah korban maupun awak kapal yang diselamatkan.
Kapal Eternity C diketahui berbendera Liberia dan dioperasikan oleh perusahaan Yunani. Kapal tersebut diserang pada Senin malam dalam insiden yang digambarkan oleh Pasukan Angkatan Laut Uni Eropa sebagai serangan yang “diduga dilakukan oleh Houthi.”
Kementerian Luar Negeri AS dalam pernyataannya pada Selasa mengecam “serangan teroris tanpa provokasi” yang dilancarkan Houthi terhadap kapal MV Magic Seas dan Eternity C.
“Serangan ini menunjukkan ancaman nyata yang terus ditimbulkan oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran terhadap kebebasan navigasi dan keamanan ekonomi serta maritim kawasan,” tulis pernyataan tersebut.
Kapal Magic Seas, yang juga diserang Houthi pada akhir pekan, menjadi target dengan dua kapal tak berawak, lima rudal balistik dan jelajah, serta tiga drone pada Minggu lalu, menurut klaim Saree.
Sejak akhir 2023, kelompok Houthi yang berbasis di Yaman telah meluncurkan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah, Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden, sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza yang sedang menghadapi agresi Israel.
Serangan-serangan ini telah mengganggu jalur perdagangan global, dengan kekhawatiran meningkat bahwa Laut Merah -,salah satu rute pelayaran paling vital di dunia,- semakin menjadi medan konflik.
Menurut data terbaru, lebih dari 57.700 orang telah tewas akibat agresi militer Israel di Gaza, situasi yang oleh Houthi digunakan sebagai justifikasi untuk terus melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang diduga memiliki hubungan dengan Israel atau sekutunya.
(Muhammad Reyhansyah)