Sempat Pulih, Harga Minyak Dunia Tergelincir Lagi Jadi USD65/Barel

Ilustrasi harga minyak. Foto: Unsplash.

Sempat Pulih, Harga Minyak Dunia Tergelincir Lagi Jadi USD65/Barel

Husen Miftahudin • 20 May 2025 08:50

Houston: Harga minyak dunia turun tipis pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), tertekan oleh kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global menyusul penurunan peringkat kredit Amerika Serikat (AS) oleh Moody's dan tanda-tanda baru perlambatan momentum di Tiongkok, importir minyak mentah terbesar di dunia.
 
Mengutip Yahoo Finance, Selasa, 20 Mei 2025, harga minyak mentah Brent turun 0,6 persen menjadi USD65 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 0,4 persen menjadi USD62,22 per barel.
 
Aksi jual tersebut menyusul keputusan Moody's untuk menurunkan peringkat kredit negara AS, yang memicu kehati-hatian pasar yang lebih luas. Pada saat yang sama, data Tiongkok yang dirilis pada Senin menunjukkan perlambatan dalam produksi industri dan pertumbuhan penjualan ritel pada April, yang menimbulkan pertanyaan mengenai daya tahan pemulihan negara tersebut.
 
Analis pasar senior di Phillip Nova Priyanka Sachdeva mengatakan penurunan peringkat Moody menimbulkan pertanyaan tentang prospek ekonomi AS, dan data Tiongkok menunjukkan jalan yang terjal bagi pemulihan ekonomi mana pun.
 
Ia menambahkan penurunan peringkat Moody mungkin tidak secara langsung memengaruhi permintaan minyak, tetapi hal itu menciptakan sentimen pasar yang lebih tenang.
 

Baca juga: Moody’s Turunkan Peringkat Kredit AS di Tengah Tekanan Fiskal


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

Tarif Tiongkok ke AS jadi perhatian

 
Meskipun terjadi perlambatan, angka produksi pabrik di Tiongkok sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan para ekonom. Meskipun demikian, prospeknya tetap suram akibat ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung, bahkan setelah gencatan senjata sementara dicapai minggu lalu antara Beijing dan Washington untuk membatalkan sebagian besar tarif yang diberlakukan dalam beberapa minggu terakhir.
 
Akan tetapi, banyak barang Tiongkok masih menghadapi tarif sebesar 30 persen di atas bea masuk yang sudah ada, dan ketidakpastian Trump dalam perdagangan terus membebani kepercayaan investor.
 
Analis Goldman Sachs (GS) telah merevisi perkiraan permintaan minyak global mereka lebih tinggi, mengantisipasi peningkatan 600 ribu barel per hari tahun ini dan 400 ribu per hari pada 2026.
 
Meskipun demikian, bank tersebut mempertahankan target harganya tetap pada USD60 per barel untuk minyak mentah Brent dan USD56 untuk WTI pada 2025. Bank tersebut memperkirakan penurunan lebih lanjut pada 2026, memperkirakan Brent pada USD56 dan WTI pada USD52.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)