Pakai Ihram dari Asrama, Jemaah Gelombang Dua Surabaya Manfaatkan Fast Track Menuju Makkah

Jemaah haji ilustrasi. Dok Kementerian Agama.

Pakai Ihram dari Asrama, Jemaah Gelombang Dua Surabaya Manfaatkan Fast Track Menuju Makkah

Amaluddin • 18 May 2025 20:09

Surabaya: Embarkasi Surabaya resmi memberangkatkan jemaah haji gelombang kedua, Sabtu, 17 Mei 2025. Kelompok terbang (kloter) 51 menjadi yang pertama dalam gelombang ini, yang terbang menuju Bandara King Abdul Aziz di Jeddah, setelah sebelumnya 50 kloter diberangkatkan ke Madinah dalam gelombang pertama.

Berbeda dari gelombang pertama yang mengenakan seragam batik khas jemaah haji Indonesia, para jemaah pada gelombang kedua tampak sudah mengenakan pakaian ihram berwarna putih sejak masih berada di asrama haji menuju Bandara Internasional Juanda. Hal ini merupakan bagian dari penyesuaian layanan keberangkatan haji yang semakin efisien berkat penerapan sistem Fast Track Makkah Route.
 

Baca: Sisa 23%, Distribusi Kartu Nusuk Jemaah Haji Indonesia Dipercepat
 
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Sugiyo, menjelaskan sistem fast track memungkinkan proses keimigrasian jemaah diselesaikan langsung di Indonesia, sebelum berangkat.

"Dulu jemaah masih harus mengurus dokumen keimigrasian setibanya di Bandara Jeddah. Sekarang, dengan sistem fast track, semua selesai di Bandara Juanda. Sesampainya di Jeddah, jemaah langsung naik bus menuju Makkah tanpa harus menunggu lama," kata Sugiyo.

Karena tidak ada lagi waktu untuk mengenakan pakaian ihram di Bandara Jeddah, para jemaah kini diimbau sudah berpakaian ihram sejak dari asrama atau memakainya di pesawat ketika melewati wilayah miqat seperti Yalamlam, tergantung mazhab yang dianut masing-masing jemaah.

Sugiyo juga menjelaskan bahwa kloter-kloter gelombang dua disusun berdasarkan kesamaan syarikah (penyedia layanan haji di Arab Saudi), sehingga dalam satu kloter bisa terdapat jemaah dari berbagai daerah.

Tak hanya soal teknis keberangkatan, perhatian terhadap jemaah lanjut usia (lansia) juga menjadi prioritas. Sugiyo menegaskan bahwa pelayanan terhadap lansia menjadi tanggung jawab bersama antara PPIH, petugas kloter, petugas daerah, dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).

“Melayani jemaah lansia itu bukan sekadar tugas, tetapi juga amal ibadah yang besar pahalanya. Kami tekankan kepada seluruh petugas untuk memberikan pelayanan terbaik bagi mereka," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)