Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy.
Arif Wicaksono • 3 October 2023 20:45
Jakarta: Bank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk mengelola pasokan dan permintaan dolar AS di tengah gejolak pasar yang telah membuat mata uang rupiah berada pada level terlemah sejak Januari 2023.
Kepala Manajemen Moneter BI Edi Susianto mengatakan kenaikan imbal hasil obligasi dan arus keluar modal dari negara masih dapat dikelola. Namun bank sentral terbuka terhadap kemungkinan membeli obligasi untuk mengelola imbal hasil.
"Kami tetap hadir di pasar untuk memastikan keseimbangan pasokan dan permintaan valuta asing sehingga membangun kepercayaan pasar," kata Edi, menggunakan ungkapan yang biasa digunakan bank untuk menggambarkan intervensi mata uang, dilansir Channel News Asia, Selasa, 3 Oktober 2023.
Mata uang rupiah melanjutkan depresiasinya pada Selasa, 3 Oktober 2023, mencapai level terlemahnya sejak 6 Januari sebesar Rp15.610 per USD. Sementara itu, imbal hasil obligasi acuan 10 tahun naik hingga 7,050 persen, tertinggi sejak Maret.