Startup Wilayah Timur Indonesia Didorong Aktif Kembangkan Energi Terbarukan

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Startup Wilayah Timur Indonesia Didorong Aktif Kembangkan Energi Terbarukan

Husen Miftahudin • 17 July 2023 16:35

Jakarta: GSMA dan Instellar Indonesia terus mendorong peningkatan kapasitas startup dari wilayah timur Indonesia agar menjadi enabler dalam mengembangkan energi terbarukan. Apalagi potensi energi terbarukan di Indonesia wilayah timur yang cukup besar dan belum dimanfaatkan secara maksimal.

Untuk mendukung peningkatan kapasitas startup tersebut, GSMA Mobile Innovation Hub (GSMA MIH) berkolaborasi dengan Instellar Indonesia menghadirkan GSMA Mobile Innovation Hub: Energy Action for Sustainable Transformation (GSMA MIH EAST).

Ini merupakan program inkubasi secara online dan offline selama tiga bulan yang memberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas seperti go-to market strategy, sustainability roadmap, dan pitch dengan value proposition yang kuat untuk masyarakat luas.

CEO Instellar Indonesia Romy Cahyadi mengatakan, melalui program GSMA MIH EAST ini, para pendiri perusahaan rintisan yang fokus pada bidang energi bisa mempertajam ide dan strategi bisnis yang dimilikinya agar mampu menjawab tantangan iklim global sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah timur Indonesia.

"Program GSMA MIH EAST merupakan salah satu contoh konkret yang baik dalam memberikan dukungan kepada para startup yang fokus pada bidang energi guna mendukung Indonesia melakukan peralihan ke energi terbarukan yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih berkelanjutan," ujar Romy dikutip dari siaran pers, Senin, 17 Juli 2023.

GSMA MIH EAST memilih 10 perusahaan rintisan untuk mengikuti kegiatan inkubasi, yakni Azura Indonesia, Biojel, Catalyzon, Cells, Crustea, GAWIREA, Interestech Indonesia (e-kanaXin), Kuantek, Water Coin, dan Rubboto.

Disambut positif

Program GSMA MIH EAST pun mendapatkan sambutan positif dari para pendiri perusahaan rintisan. Salah satunya GAWIREA, startup yang fokus pada pemberdayaan perempuan.

CEO GAWIREA Andi Rosita Dewi mengapresiasi program ini karena dapat membantu mempertajam pendekatan yang dilakukan untuk memberdayakan perempuan melalui pendidikan nonformal untuk menggunakan energi terbarukan sebagai sumber pendapatan dan menjadi desa lebih mandiri secara ekonomi dan lestari dengan energi terbarukan.

"Terima kasih atas pembekalan yang diberikan dan ini sangat bermanfaat bagi perjuangan kami dalam memberikan solusi untuk menjawab tantangan dan iklim global melalui inovasi digital," ungkapnya.

Sementara CELLS yang bergerak dalam penyediaan produk energi alternatif terutama biomassa juga turut merasa terbantu dengan program ini. Founder CELLS Ahmad Amiruddin menuturkan, program ini menjadi salah satu contoh yang baik bagaimana keberpihakan bagi startup yang bergerak di bidang energi bersih menjadi sangat penting, lewat peningkatan kapasitas.

"Ini membantu kami untuk lebih tajam dalam mengembangkan program untuk mengolah kelebihan pasokan tempurung kelapa dan sekam padi, CELLS berencana mengurangi penggunaan batu bara dengan menyediakan layanan co-firing," jelas dia.

Dalam program ini, para pendiri startup tahap awal dan eksekutif tingkat atas di sektor energi bersih dibekali pengembangan kapasitas dengan berfokus pada kebutuhan pasar, dan akses kepada investor atau pemodal yang tertarik untuk berinvestasi pada sektor energi bersih.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)