NEWSTICKER

Dolar Keok karena Data Ekonomi AS

Ilustrasi dolar AS. Foto: MI/Rommy Pujianto

Dolar Keok karena Data Ekonomi AS

Annisa Ayu Artanti • 2 June 2023 07:26

New York: Dolar AS mengalami kerugian besar pada Kamis karena data ekonomi yang mengecewakan di Amerika Serikat yang memperkuat kasus Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan bulan ini.
 
Melansir Xinhua, Jumat, 2 Juni 2023, indeks dolar, yang mengacu greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,74 persen menjadi 103,5585 pada akhir perdagangan.
 
Indeks manajer pembelian manufaktur AS (PMI) pada Mei turun menjadi 46,9 dari 47,1 pada bulan sebelumnya, menurut data yang dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM).
 
Pembacaan mencapai level terendah sejak Maret juga jauh dari perkiraan konsensus 47,0. Indeks ISM Price Paid, yang masuk hanya 44,2, secara signifikan lebih rendah dari ekspektasi pasar 52,0 dan pembacaan sebelumnya 53,2. Hal itu menunjukkan penurunan inflasi di sektor manufaktur pada Mei.
 
Sementara itu, risiko investor juga meningkat secara umum karena DPR AS meloloskan undang-undang pada Rabu malam untuk menghindari gagal bayar utang. Selain itu, klaim pengangguran baru dalam tujuh hari yang berakhir 27 Mei naik 2 ribu dari 230 ribu minggu lalu.
 
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, tidak ada tanda PHK besar-besaran. Data menunjukkan pekerjaan meningkat lebih dari yang diharapkan, dapat mengakibatkan Fed mempertahankan suku bunga tinggi untuk beberapa waktu.
 
Seperti diketahui, pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,0761 dolar dari 1,0673 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2526 dolar dari 1,2417 dolar AS pada sesi sebelumnya.
 
Dolar AS dibeli 138,8330 yen Jepang, lebih rendah dari 139,3160 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9060 franc Swiss dari 0,9115 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3447 dolar Kanada dari 1,3576 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,8163 Krona Swedia dari 10,8701 Krona Swedia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Annisa Ayu)