Rusia Dikabarkan Latih Lumba-lumba untuk Melawan Pasukan Ukraina

Seekor ikan lumba-lumba. (Alex Hofford/EPA)

Rusia Dikabarkan Latih Lumba-lumba untuk Melawan Pasukan Ukraina

Marcheilla Ariesta • 24 June 2023 09:33

Moskow: Mata-mata militer Inggris mengatakan, Rusia tampaknya melatih 'lumba-lumba tempur' di Semenanjung Krimea untuk melawan pasukan Ukraina.

Dalam pembaruan terbaru tentang konflik tersebut, Intelijen Pertahanan Inggris mengatakan, Angkatan Laut Rusia telah banyak berinvestasi dalam keamanan di pangkalan utama Armada Laut Hitam di Sevastopol sejak tahun lalu.

"Ini termasuk setidaknya empat lapisan jaring dan penopang di pintu masuk pelabuhan. Dalam beberapa pekan terakhir, pertahanan ini kemungkinan besar juga telah ditambah dengan peningkatan jumlah mamalia laut terlatih," kata mereka, dilansir dari AFP, Jumat, 23 Juni 2023.

"Citra (satelit) menunjukkan hampir dua kali lipat kandang mamalia terapung di pelabuhan yang kemungkinan besar berisi lumba-lumba hidung botol," sambung mereka

"Hewan-hewan itu kemungkinan dimaksudkan untuk melawan penyelam musuh," tambahnya.

Informasi tersebut mengatakan, Angkatan Laut Rusia telah menggunakan paus Beluga dan anjing laut untuk berbagai misi di perairan Arktik.

Seekor paus yang memakai baju zirah yang muncul di Norwegia pada 2019, memicu spekulasi bahwa ia digunakan untuk pengawasan, muncul kembali di lepas pantai Swedia bulan lalu.

Orang Norwegia menjulukinya "Hvaldimir" yang plesetan dari kata "paus" dalam bahasa Norwegia (hval) dan mengacu pada dugaan hubungannya dengan Rusia.

Harness Hvaldimir memiliki dudukan yang cocok untuk menampung kamera aksi, dan tulisan "Peralatan St. Petersburg" tercetak di jepitan plastik.

Pada 2016, Kementerian Pertahanan Rusia berusaha untuk membeli lima lumba-lumba sebagai bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali penggunaan cetacea yang sangat cerdas di era Soviet untuk tugas-tugas militer.

Baik Uni Soviet dan Amerika Serikat menggunakan lumba-lumba selama Perang Dingin, melatih mereka untuk mendeteksi kapal selam, ranjau, dan menemukan objek atau individu yang mencurigakan di dekat pelabuhan dan kapal.

Seorang pensiunan kolonel Soviet mengatakan kepada AFP pada saat itu, Moskow bahkan melatih lumba-lumba untuk menanam alat peledak di kapal musuh.

"Mereka tahu bagaimana mendeteksi torpedo yang ditinggalkan dan kapal yang tenggelam di Laut Hitam," kata Viktor Baranets, yang menyaksikan pelatihan lumba-lumba militer di era Soviet dan pasca-Soviet.

Angkatan Laut AS menggunakan singa laut yang dikerahkan ke Bahrain pada tahun 2003 untuk mendukung Operasi Enduring Freedom setelah serangan 9/11 di New York dan Washington.

Baca juga:  Memahami Sistem Sonar, Begini Cara Kerjanya pada Kelelawar dan Lumba-lumba

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)