Ilustrasi. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 22 February 2024 08:43
New York: Harga minyak dunia mengalami kenaikan sebesar satu persen pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), karena ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah dan para pedagang menilai tanda-tanda terbatasnya pasokan jangka pendek.
Dikutip dari Investing.com, Kamis, 22 Februari 2024, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 87 sen atau 1,1 persen menjadi USD77,91 per barel. Sementara minyak mentah Brent naik 69 sen atau 0,8 persen menjadi USD83,03 per barel.
Kontrak minyak yang terkait dengan pengiriman jangka pendek telah diperdagangkan dengan harga tertinggi dibandingkan kontrak-kontrak yang jatuh temponya dalam beberapa bulan terakhir, sebuah struktur pasar yang dikenal sebagai backwardation dan dianggap sebagai tanda pasar yang pasokannya sangat ketat.
Rentang waktu menunjukkan pasar semakin ketat, stok minyak mentah menurun di pusat perdagangan Amsterdam-Rotterdam-Antwerp. Sementara stok produk turun di Fujairah pekan lalu.
Yang juga mendukung pasar adalah kilang-kilang AS yang menunjukkan tanda-tanda kembali dari pemeliharaan setelah merosot ke tingkat operasi terendah sejak Desember 2022, sehingga memicu peningkatan stok minyak mentah.
Para analis memperkirakan jumlah produksi kilang di AS meningkat sebesar 0,9 poin persentase pada minggu lalu dari 80,6 persen dari total kapasitas pada minggu sebelumnya. Stok minyak mentah AS minggu lalu kemungkinan naik hampir empat juta barel pada minggu lalu.
Angka dari American Petroleum Institute menunjukkan peningkatan stok minyak mentah AS sebesar 7,17 juta barel. Data resmi dari Badan Informasi Energi (EIA) akan dirilis pada pukul 11.00 ET pada Kamis, tertunda satu hari karena hari libur AS pada Senin lalu.
Baca juga: Dolar AS Melemah di Tengah Kehati-hatian Fed soal Suku Bunga