Data Laporan Pekerjaan Terkini jadi Risiko Terbesar Pasar Saham

Wall Street. Foto: Unsplash.

Data Laporan Pekerjaan Terkini jadi Risiko Terbesar Pasar Saham

Arif Wicaksono • 4 September 2024 18:36

New York: Risiko terbesar bagi pasar saham minggu ini adalah laporan pekerjaan Agustus yang lebih panas dari perkiraan. Menurut Bank of America (BofA) pembacaan ketenagakerjaan yang terlalu panas akan mengubah tren penurunan suku bunga yang diharapkan tahun ini.
 

Baca juga: Wall Street Tergelincir Terimbas Penurunan Saham Nvidia


"Ekuitas tampak lebih gembira dengan pemangkasan tersebut daripada khawatir dengan potensi resesi, diukur dari pengembaliannya ke level yang hampir tinggi dan kinerja yang lebih baik dari kapitalisasi pasar kecil dan S&P yang berbobot sama," kata Ahli Strategi Bank of America Ohsung Kwon dikutip dari Business Insider, Rabu, 4 September 2024.

Ia menambahkan risiko utama bagi ekuitas minggu ini adalah NFP. Laporan NFP Agustus akan dirilis Jumat pagi. Para ekonom memperkirakan 162 ribu pekerjaan akan ditambahkan ke perekonomian bulan lalu, yang jika akurat, akan menurunkan tingkat pengangguran menjadi 4,2 persen dari 4,3 persen.

Ekonom di Bank of America memperkirakan hanya dua kali pemotongan suku bunga sebesar 25 bps tahun ini. Sementara itu pelaku pasar memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 100 bps.

Pemulihan ekonomi AS

Jika ekonomi AS mengalami pemulihan yang kuat dari laporan pekerjaan bulan Juli yang lemah, hal itu dapat mendorong perubahan sentimen di pasar dan membuktikan investor terlalu yakin terhadap jalur penurunan suku bunga Fed. Menurut catatan tersebut, hal ini kemungkinan akan memberikan tekanan ke bawah pada pasar saham.

Tanda-tanda terkini ekonomi yang tangguh meliputi pertumbuhan PDB kuartal kedua yang direvisi lebih tinggi menjadi 3,0 persen dari 2,8 persen, serta data pengeluaran pribadi yang solid, yang melonjak 0,5 persen dalam sebulan di Juli.

"Perekonomian terus membantah para skeptis. Pertumbuhan memang melambat dibandingkan tahun lalu, tetapi terjadi secara bertahap," kata Kwon.

Laporan pekerjaan

Founder Yardeni Research Ed Yardeni memperkirakan 200 ribu hingga 225 ribu pekerjaan telah bertambah bagi perekonomian paman sam pada bulan lalu.

Jika akurat, ini akan melampaui estimasi ekonom dan selaras dengan laporan pekerjaan yang kuat yang terlihat pada Mei dan Juni, memperkuat gagasan Fed tidak perlu memangkas suku bunga terlalu banyak.

"Sangat tidak mungkin Fed harus menurunkan suku bunga dana federal secepat dan sebanyak yang diperlukan," kata Yardeni.

Meskipun pandangan optimis Yardeni akan menjadi berita bagus bagi perekonomian, hal itu dapat terbukti menjadi penghambat harga saham dalam jangka pendek.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)