Ilustrasi perdagangan saham di Wall Street. Foto: dok AP.
New York: Indeks saham-saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup beragam pada Senin (Selasa pagi WIB), karena pasar mencerna penurunan yang dilakukan lembaga pemeringkat kredit Moody's terhadap prospek kredit AS dan bersiap untuk data inflasi.
Melansir Investopedia, Selasa, 14 November 2023, Dow Jones Industrial Average naik 0,2 persen, menjadikan satu-satunya indeks yang berakhir di zona hijau. Sementara S&P 500 tergelincir 0,1 persen dan Nasdaq kehilangan 0,2 persen.
Moody's pada Jumat menurunkan prospek peringkat Aaa Amerika menjadi 'negatif' dari 'stabil', dengan alasan menurunnya keterjangkauan utang negara tersebut.
Polarisasi politik di Washington, kata mereka, dapat menghalangi rencana yang sangat dibutuhkan untuk mengurangi belanja negara atau meningkatkan pendapatan.
Sementara imbal hasil Treasury sedikit lebih rendah pada Senin, dan dolar AS melemah terhadap poundsterling dan euro sementara menguat terhadap yen. Harga minyak naik dan Bitcoin merosot.
Baca juga: IHSG Diproyeksi Bergerak Menguat, 6 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan
Penantian data inflasi AS
Biro Statistik Tenaga Kerja akan merilis Indeks Harga Konsumen (
CPI) periode Oktober pada Selasa dan Indeks Harga Produsen (PPI) pada Rabu, sementara Biro Sensus akan merilis data penjualan ritel AS, juga pada Rabu.
Konsumen dinilai telah menopang perekonomian AS tahun ini, berulang kali mengejutkan para ekonom, pasar, dan Federal Reserve dengan dompet mereka yang besar.
Adapun, saham-saham berakhir pekan lalu dengan ledakan ketika Nasdaq naik lebih dari dua persen hingga ditutup mendekati level tertinggi dalam dua bulan terakhir, dan Dow bertambah hampir 400 poin.
