Kehancuran akibat serangan Rusia di Odesa, Ukraina, 27 Desember 2023. (AP)
Medcom • 9 January 2024 18:55
Kyiv: Rentetan serangan rudal Rusia di Ukraina menewaskan setidaknya empat orang pada Senin, 8 Januari 2024. Di waktu bersamaan, Rusia mengevakuasi ratusan warganya dari area yang berbatasan dengan Ukraina.
Perang Rusia-Ukraina sudah hampir memasuki 2 tahun, dan Moskow serta Kyiv terus menyalahkan atas kematian korban sipil dalam peperangan mereka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan serangan rudal besar-besaran dari Rusia terjadi pada Senin pagi.
"Empat puluh lima orang terluka, dan pada saat ini, kami tahu ada empat orang yang tewas," kata Zelensky, seperti dikutip dari Malay Mail pada Selasa, 9 Januari 2024.
Rentetan rudal Rusia menghantam pusat perbelanjaan dan bangunan-bangunan tinggi di kota kelahiran Zelensky, Kryvyi Rig. Menurut laporan wakil kepala kepresidenan Oleksiy Kuleba, serangan rudal tersebut menewaskan satu orang.
Serangan rudal terpisah terjadi di wilayah barat Khmelnytsky yang menewaskan dua orang. Sementara itu, seorang wanita tua di wilayah Kharkiv meninggal dalam serangan Rusia. Rusia mengeklaim bahwa pihaknya hanya menargetkan sasaran militer di Ukraina.
Dengan adanya dukungan peralatan udara Barat, pasukan pertahanan Ukraina berhasil menghancurkan sebagian besar pesawat tak berawak (drone) dan rudal Rusia dalam serangan udara reguler. Namun, hanya 18 rudal yang hancur dari 51 yang diluncurkan Rusia pada satu hari sebelumnya.
"Sejumlah besar rudal balistik diluncurkan hari ini. Banyak yang mengatakan bahwa jumlah rudal yang hancur tidak terlalu banyak," kata juru bicara angkatan udara Yuri Ignat.
Meski demikian, pertahanan udara berhasil mencapai hasil memuaskan. Serangan Ukraina berhasil menghancurkan semua drone dan beberapa rudal Rusia yang meleset dari targetnya.
Ukraina telah memperingatkan perlunya dukungan berkelanjutan untuk mempertahankan sistem pertahanan udara mereka di tengah eskalasi serangan udara.