Uni Eropa Peringatkan Konsekuensi Bencana dari Serangan Israel ke Rafah

Kehancuran di Rafah akibat serangan Israel. Foto: The Washington Post

Uni Eropa Peringatkan Konsekuensi Bencana dari Serangan Israel ke Rafah

Medcom • 8 May 2024 15:57

Athena: Para pejabat senior di negara Eropa lainnya mengatakan, serangan darat tentara Israel akan menimbulkan konsekuensi bencana yang menyebabkan krisis kemanusiaan yang lebih besar daripada kondisi saat ini.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell mengatakan, kabar buruk terkait tidak ada kesepakatan untuk gencatan senjata ketika dirinya tiba di Brussel untuk menghadiri pertemuan para menteri pembangunan UE.

“Hamas menerima, Israel menolak, dan serangan darat terhadap Rafah telah dimulai lagi,” tutur Borrell, dikutip dari Anadolu, Rabu, 8 Mei 2024.

Meskipun seluruh permintaan dari komunitas internasional Amerika Serikat yang merupakan negara anggota UE, Borrell menuturkan semua orang meminta Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk tidak menyerang Rafah.

Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri UE tersebut menuturkan kekhawatirannya terhadap dampak serangan Israel yang dimulai kembali sejak kemarin malam.

“Terlepas dari peringatan dan permintaan ini, saya khawatir hal ini akan menimbulkan banyak korban lagi, korban sipil, apapun yang mereka katakan,” jelas Borrell. 

Ia menambahkan ada 600.000 anak di Gaza berada dalam zona tidak aman sehingga mereka akan didorong ke tempat yang cukup aman.

Komisaris Eropa untuk Manajemen Krisis, Janez Lenarcic juga menyebut penderitaan warga sipil di Gaza selama berbulan-bulan tidak tertahankan.

“Operasi darat Israel di Rafah hanya akan memperburuk keadaan,” ucap Lenarcic.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan telah membahas situasi di Timur Tengah yang menjadi perhatian besar bagi mereka. Leyen memberikan pernyataannya setelah pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Paris.

“Tidak ada upaya yang bisa dilakukan untuk meredakan ketegangan dan mencegah konflik yang lebih luas di kawasan ini,” ujar Lenarcic.


Komentar para pemimpin

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan sangat prihatin dengan operasi militer Israel di Rafah. “Saya mendesak semua pihak untuk terus berbicara, bernegosiasi dan mencapai meja perundingan, dan hal ini sedang mereka lakukan,” tutur Sunak.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menekankan hampir 1 juta pengungsi Palestina yang berlindung di Rafah tidak punya tempat tujuan. Jerman juga telah memperingatkan terhadap serangan darat besar-besaran di Rafah.

“Saya memperingatkan terhadap serangan besar-besaran di Rafah. Satu juta orang tidak bisa menghilang begitu saja. Mereka membutuhkan perlindungan. Mereka sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan,” tulis Baerbock dalam media sosial X.

Selain itu, Prancis juga menyatakan penentangan tegas terhadap operasi militer Israel di kota tersebut dan memperingatkan bahwa pemindahan paksa warga sipil berdasarkan perintah relokasi Israel merupakan tindakan kejahatan perang.

“Prancis menegaskan kembali penolakannya terhadap serangan Israel di Rafah menjadi tempat lebih dari 1,3 juta orang mengungsi dalam situasi yang sangat sulit,” kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez juga mengatakan serangan di Rafah akan memperburuk penderitaan yang telah dialami oleh rakyat Palestina.

“Komunitas internasional tidak bisa diam saja menghadapi tragedi ini,” tulis Sanchez dalam media sosial X.

Belgia juga memperingatkan bahwa perintah evakuasi dan invasi Israel di Rafah akan mengarah pada pembantaian.

“Seruan Israel untuk mengevakuasi warga dan pengungsi Rafah dan invasi yang diumumkan akan mengarah pada pembantaian,” kata Wakil Perdana Menteri Petra De Sutter di media sosial X. 

“Belgia sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap (Israel),” tutur De Sutter.

Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide mendesak Israel untuk menahan diri dari invasi militer dan memperingatkan bahwa tindakan seperti itu akan menjadi tragedi bagi pengungsi Palestina.

“Israel harus menahan diri dari rencana lebih lanjut untuk memasuki Rafah, tempat lebih dari satu juta pengungsi Palestina mencari perlindungan,” kata Eide dalam sebuah pernyataan.

“Gaza adalah bencana yang disebabkan oleh manusia. Perkataan tidak dapat menggambarkan penderitaan dan kesulitan yang dialami oleh 2,3 juta penduduknya selama tujuh bulan terakhir,” tambah Eide.

Swedia juga mendesak Israel untuk menghentikan operasi militer di Rafah dengan mengatakan hal tersebut akan memperburuk situasi kemanusiaan.

“Swedia dan UE dengan jelas meminta Israel untuk tidak melakukan operasi militer di Rafah akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah menjadi bencana,” kata Perdana Menteri Ulf Kristersson dalam media sosial X.

Denmark pun menyatakan keprihatinan mendalam atas bencana kemanusiaan dan risiko kelaparan di Gaza.

“Situasi ini memerlukan tindakan kolektif UE dan tekanan berkelanjutan untuk memastikan hal tersebut segera terjadi, gencatan senjata (kemanusiaan) dan penghormatan terhadap International Humanitarian Law (IHL) termasuk akses (kemanusiaan) serta pengiriman bantuan tanpa hambatan dan aman ke seluruh Gaza,” kata Kementerian Luar Negeri Denmark di media sosial X.

Selain Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), banyak organisasi non pemerintah berbasis di negara-negara Eropa juga menyatakan keprihatinan mendalam mereka atas situasi ini, termasuk Dewan Pengungsi Norwegia, Oxfam dan Save the Children.

Pada Senin, 6 Mei 2024, pasukan Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga Palestina di Rafah timur. Hal tersebut menjadi sebuah langkah secara luas yang dipandang sebagai awal dari serangan Israel telah lama dikhawatirkan terhadap kota tersebut.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, hampir 34.800 warga Palestina tewas dalam serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

Sementara itu, Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara bulan Januari mengatakan bahwa Israel benar melakukan genosida di Gaza.

Selain itu, Israel juga memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan tersebut dan mengambil tindakan dalam menjaminkan sebuah bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. (Theresia Vania Somawidjaja)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)