Ilustrasi. Foto: Freepik.
Ade Hapsari Lestarini • 29 November 2024 18:19
Jakarta: Presiden terpilih AS Donald Trump akan mengenakan bea masuk sebesar 25 persen pada impor dari Kanada dan Meksiko hingga mereka menghentikan peredaran narkoba dan migran yang melintasi perbatasan.
Melansir Xinhua, Jumat, 29 November 2024, para kritikus berpendapat tarif tersebut akan merugikan kerja sama ekonomi dan membebani hubungan antara Amerika Serikat dan mitra dagang terdekatnya.
Para ekonom mengatakan bisnis akan memiliki sedikit pilihan selain mentransfer biaya tambahan tersebut kepada konsumen, yang akan menyebabkan kenaikan harga yang signifikan untuk kebutuhan pokok, meningkatnya kesenjangan, dan berkurangnya pilihan bagi konsumen.
"Tarif yang disarankan Trump awal minggu ini dapat membebani setiap konsumen Amerika sebanyak USD810 tambahan per tahun," kata Kepala Ekonom Internasional di ING James Knightley.
Pembeli mobil kemungkinan akan menghadapi kenaikan harga yang lebih tinggi, yang memperburuk pasar yang sudah penuh tantangan biaya telah meningkat di luar jangkauan bagi banyak orang. Dengan harga rata-rata kendaraan baru saat ini sekitar USD48 ribu, biaya tambahan dari tarif dapat membuat kepemilikan mobil semakin jauh dari jangkauan bagi banyak orang.
Volkswagen, Stellantis, General Motors, dan Ford diperkirakan akan menjadi yang paling terpukul oleh tarif yang diusulkan, kata analis Bernstein Daniel Roeska. "Tarif sebesar 25 persen terhadap Meksiko dan Kanada akan sangat melumpuhkan industri otomotif AS," kata dia.
Meskipun dampak ekonomi di Amerika Serikat cukup besar, efek berantai dari tarif tersebut akan meluas ke seluruh dunia.
Produsen Kanada, terutama di industri otomotif dan baja, khawatir biaya tambahan akan membuat produk mereka kurang kompetitif di pasar AS, yang menyumbang sebagian besar ekspor Kanada.
Berbicara menjelang pertemuan Rabu dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan para pemimpin provinsi lainnya, Perdana Menteri British Columbia David Eby menyebut tarif tersebut "tidak dapat dibenarkan" dan "menghancurkan" industri kehutanan dan kayu di provinsi tersebut.
CEO perusahaan Eropa Ingka Group, Jesper Brodin yang merupakan pewaralaba terbesar IKEA, mengatakan harga akan sulit ditekan jika Amerika Serikat memberlakukan rencana tarifnya.
"Secara umum, kami tidak yakin tarif akan mendukung perusahaan internasional dan perdagangan internasional. Pada akhirnya, hal itu berisiko berakhir pada tagihan pelanggan," katanya kepada CNN pada hari Rabu ketika ditanya tentang tarif Trump.
"Kami tidak pernah mengalami periode manfaat ketika kami memiliki tarif tinggi," katanya, mengacu pada IKEA dan ekonomi global.
Meksiko sedang mempertimbangkan tindakan balasan karena Presiden Claudia Sheinbaum menyarankan Meksiko dapat membalas dengan tarifnya sendiri.
"Satu tarif akan diikuti oleh tarif lain sebagai tanggapan, dan seterusnya hingga kita membahayakan bisnis umum," kata Sheinbaum, merujuk pada produsen mobil AS yang memiliki pabrik di kedua sisi perbatasan.
Sebuah artikel di New York Times mengatakan apakah ancaman tarif Trump menunjukkan kehebatannya dalam membuat kesepakatan atau sekadar menebar kekacauan, pendekatan tersebut mengungkapkan keinginannya untuk mengubah hubungan global demi mengejar keuntungan AS.
Ancaman terbaru mengisyaratkan potensi terjadinya gejolak perdagangan selama empat tahun lagi, yang mencerminkan masa jabatan pertama Trump ketika ia mengacaukan hubungan ekonomi dan diplomatik negara tersebut, imbuh surat kabar itu. (Ridini Batmaro)