Netflix mendorong laju Wall Street. Foto: Unsplash.
New York: Bursa saham Amerika Serikat (AS) naik pada penutupan kemarin. Kenaikan Wall Street karena kenaikan saham-saham teknologi seperti Netflix.
Indeks acuan S&P 500 menambah kenaikan sebesar 0,08 persen menjadi 4.868,55, meraih rekor penutupan baru sepanjang masa. Nasdaq Composite naik 0,36 persen menjadi 15.481,92. Ini menandai kemenangan hari kelima berturut-turut bagi keduanya. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) tergelincir 99,06 poin, atau 0,26 persen, menjadi 37.806,39.
Saham Netflix melonjak lebih dari 10 persen setelah streamer tersebut mengatakan jumlah total pelanggannya mencapai angka tertinggi sepanjang masa sebesar 260,8 juta. Pendapatan melampaui perkiraan analis, begitu pula panduan pendapatan kuartal saat ini.
Di tempat lain, Microsoft naik hampir satu persen, sehingga nilai pasarnya sempat melampaui USD3 triliun untuk pertama kalinya. Meta naik 1,4 persen, membawa kapitalisasi pasar induk Facebook di atas USD1 triliun.
Kedua keuntungan tersebut menambah kinerja kuat perusahaan teknologi mega-cap pada 2024, yang telah mendorong S&P 500 ke rekor tertinggi dan mengkonfirmasi pasar
bullish baru. Saham jasa komunikasi dan teknologi informasi mendorong indeks luas pada hari Rabu, masing-masing naik 1,2 persen dan 0,8 persen.
Keyakinan pemangkasan suku bunga menguat
Fokus pada suku bunga kemungkinan akan meningkat pada minggu mendatang. Bank of Canada mengumumkan keputusan kebijakan ini pada hari Rabu. Kemudian diikuti oleh Bank Sentral Eropa pada hari Kamis serta The Fed pada Januari.
“Bagi The Fed, peluang pemotongan suku bunga pada Maret turun menjadi hanya 38 persen pada level terendah intraday kemarin, namun angka ini meningkat menjadi 49 persen pada penutupan, dengan sebagian besar kenaikan ini tampaknya mengikuti beberapa komentar wawancara dovish dari mantan anggota Fed St. Louis. Presiden Bullard,” kata Kepala Ekonomi Global Deutsche Bank Jim Reid dikutip dari
CNBC International, Kamis, 25 Januari 2024.
Dia mengatakan pemotongan suku bunga The Fed sebesar 137bps kini sudah diperkirakan pada pertemuan Desember. Angka ini naik dari level terendah dalam hampir dua bulan di 133bps pada hari Senin.
"Jadi diperkirakan masih ada jumlah pemotongan yang cukup besar pada tahun ini, terutama dalam skenario non-resesi, namun merupakan perubahan penting sejak puncak intraday pada 12 Januari, ketika pemotongan sebesar 170bps sudah diperkirakan pada 2024.” tegas dia.