Cawapres Nomor Urut 3 Mahfud MD. Foto: Duta Erlangga/Medcom.id
Arif Wicaksono • 21 January 2024 22:55
Jakarta: Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut tiga Mahfud MD menuturkan bahwa penegakan hukum menjadi hal penting untuk mendorong pembangunan.
"Kalau pedang hukum tidak tumpul (tajam) kita bisa tabrak habis-habisan program pembangunan akan berjalan dan baik saya dan Mas Ganjar minta maaf dengan anak cucu yang terlibat atau tak bisa apa-apa dengan kerusakan lingkungan," jelas dia dalam penutupan debat Cawapres 2024, Minggu 21 Januari 2024.
Mahfud MD juga mengutip lagu ketika menceritakan rusaknya kerusakan lingkungan. Dia menuturkan dampak deforestasi atau kerusahan lingkungan yang akut. Dia menyebutkan deforestasi 12,5 hektar selama 10 tahun terakhir jauh lebih luas dari wilayah Korsel dan 23 kali wilayah Madura.
"Saya ketika membaca berbagai kerusakan di daratan yang tak benar saya teringat lagu Ebiet G Ade yang berbunyi begini, barangkali di sana ada jawabnya, mengapa di tanahku terjadi bencana. Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga akan dosa-dosa, dan seterusnya. Itu bukti kerusakan lingkungan, pesan kepada kawan,” kata Mahfud.
Dia pun berjanji untuk mengembalikan kerusakan lingkungan secara bertahap hak rakyat dan menagih janji dunia internasional yang berhutang terhadap kerusakan lingkungan. Sebagai santri NU dia pun mengutip ucapan Gus Dur terkait kepemimpinan.
"Sebagai santri NU saya ingin mengutip dalil Gus Dur. Yakni tugas pemerintah pada rakyatnya adalah kesejahteraan rakyatnya," pungkas Mahfud.