Inflasi Jadi Fokus, Wall Street Melemah

Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock

Inflasi Jadi Fokus, Wall Street Melemah

Husen Miftahudin • 25 June 2024 09:08

New York: Indeks saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), setelah aksi jual yang meluas di saham-saham teknologi, terutama Nvidia dan rekan-rekannya, sehingga mendorong sesi yang beragam di Wall Street.

Fokus tetap tertuju pada pembacaan inflasi minggu ini, yang kemungkinan akan menjadi faktor dalam ekspektasi penurunan suku bunga tahun ini.

Dikutip dari Investing.com, Selasa, 25 Juni 2024, indeks S&P 500 turun 0,3 persen menjadi 5.447,87 poin, sedangkan Nasdaq Composite turun 1,1 persen menjadi 17.500,60 poin. Namun Dow Jones Industrial Average mengungguli penguatan di sektor-sektor selain teknologi, naik 0,7 persen ke level tertinggi satu bulan di 39.411,21 poin.

Wall Street terhuyung-huyung akibat kerugian besar yang dialami Nvidia Corporation dan saham-saham pembuat chip kelas berat lainnya, seiring para investor mengumpulkan keuntungan menyusul reli yang luar biasa di sektor ini selama beberapa bulan terakhir.

Nvidia menanggung beban penjualan terbesar, anjlok 6,7 persen dan anjlok untuk sesi ketiga berturut-turut setelah sempat menjadi perusahaan paling bernilai di Wall Street pekan lalu. Sahamnya kehilangan 1,1 persen dalam perdagangan aftermarket.

Meski begitu, Nvidia naik sekitar 138 persen sepanjang tahun ini, dengan analis tetap bersikap positif terhadap sahamnya di tengah lonjakan permintaan besar-besaran yang didorong oleh kecerdasan buatan.

Investor terlihat beralih dari sektor teknologi ke sektor-sektor yang lebih sensitif secara ekonomi untuk mengantisipasi data inflasi utama yang dirilis akhir pekan ini, yang diperkirakan akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai suku bunga.
 
Baca juga: IHSG Balik Arah, Menguat Tipis di Akhir Perdagangan

Inflasi PCE AS dinanti pasar


Fokus minggu ini tertuju pada data indeks harga PCE, yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve. Data tersebut akan dirilis pada Jumat dan diperkirakan akan menunjukkan sedikit penurunan inflasi. Namun data PCE juga diperkirakan akan tetap jauh di atas kisaran target tahunan The Fed sebesar dua persen.

Inflasi yang kaku diperkirakan akan menunda rencana potensial The Fed untuk menurunkan suku bunga-sebuah skenario yang menjadi pertanda buruk bagi pasar saham. Namun ekspektasi penurunan suku bunga pada akhirnya mendorong keruntuhan besar-besaran di Wall Street selama beberapa bulan terakhir.

Di antara saham-saham penggerak pasar purnajual utama, pembuat alas kaki Birkenstock Holding ltd turun lima persen setelah pemegang saham utama dikabarkan berencana untuk melepas 14 juta saham dalam penawaran umum.

Sementara SolarEdge Technologies Inc mengalami penurunan sebanyak 13,4 persen setelah mengumumkan rencana menawarkan utang baru senilai USD300 juta.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)