Ilustrasi. Foto: MI
Annisa Ayu Artanti • 26 August 2024 11:07
Jakarta: Data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok akan mewarnai pergerakan
pasar modal pekan ini.
Dalam keterangan tertulis yang dikutip Senin, 26 Agustus 2024, Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus mengimbau para trader memperhatikan dua sentimen yakni inflasi PCE AS dan PMI Tiongkok.
Angga menjelaskan, inflasi PCE AS semakin mendekati target inflasi The Fed dan nilai di bawah konsensus. Adapun nilai 2,5 persen akan baik untuk market.
Sementara sentimen PMI Tiongkok pada Sabtu, 31 Agustus 2024, di akhir Juli berada di bawah level ekspansif 50, yaitu di level 49,8.
Jika PMI Tiongkok Agustus berada di atas 50 akan baik untuk Indonesia karena menandakan aktivitas manufaktur Tiongkok kembali meningkat dan Tiongkok merupakan pangsa pasar terbesar ekspor Indonesia.
Berkaca pada data ekonomi dan sejumlah sentimen itu dia merekomendasikan tiga saham dan satu Power Fund Series untuk trading pada minggu ini hingga Jumat, 30 Agustus 2024:
1. Buy PTBA (Support Rp2.670, Resistance Rp2.900)
Meningkatnya harga batu bara beberapa minggu terakhir dipicu oleh potensi diturunkannya suku bunga yang bisa memicu permintaan energi untuk aktivitas ekonomi.
2. Buy BFIN (Support Rp980, Resistance Rp1.100)
Emiten ini berhasil breakout di atas level resistance Rp950 dan bertahan uptrend di atas MA5,10,20.
3. Buy on Pullback MAPI (Support Rp1.415, Resistance Rp1.590)
Kembalinya aktivitas ekonomi dan biaya konsumsi yang akan lebih rendah ke depannya karena suku bunga diturunkan menjadi sentimen positif untuk emiten ritel yang akan kembali boost permintaan secara overall.
4. Reksa Dana Premier ETF MSCI Indonesia Large Cap (XIML)
Power Fund Series (PFS) ini dapat menjadi pilihan terbaik karena penurunan suku bunga hampir pasti terjadi di September oleh the Fed. Sedangkan BI sudah memberikan pernyataan akan menurunkan suku bunga di kuartal IV nanti, sehingga investor dapat mulai mengatur posisi untuk masuk XIML karena terdapat tujuh saham penopang IHSG di dalamnya yang berkapitalisasi besar dan sensitif terhadap arus masuk modal asing.