Serangan Israel ke Lebanon. (EFE/EPA)
Marcheilla Ariesta • 18 November 2024 22:26
Beirut: Sekolah-sekolah di Beirut, Lebanon ditutup pada Senin, 18 November 2024. Penutupan dilakukan setelah enam orang, termasuk kepala hubungan media untuk Hizbullah, tewas dalam serangan udara di bagian tengah kota sehari sebelumnya.
Serangan tersebut mendorong kementerian pendidikan untuk menutup sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan tinggi di wilayah Beirut selama dua hari.
“Juru bicara Hizbullah Mohammad Afif termasuk di antara empat orang yang tewas di distrik Ras al-Nabaa,” kata Hizbullah dan militer Israel dalam pernyataan berbeda, dilansir dari VOA.
Israel jarang menyerang personel senior Hizbullah yang tidak memiliki peran militer yang jelas, dan serangan udaranya sebagian besar menargetkan pinggiran selatan Beirut tempat kelompok itu memiliki kehadiran terberatnya.
Pasukan Pertahanan Israel mengeluarkan pernyataan tentang "serangan tepat berdasarkan intelijen" yang menewaskan Afif.
"Sejak awal perang, Afif memegang pengaruh signifikan atas operasi militer Hizbullah. Dia berhubungan dengan pejabat senior dan terlibat langsung dalam memajukan dan melaksanakan kegiatan teroris Hizbullah terhadap Israel," kata militer Israel, IDF.
“Selain itu, Afif memerintahkan para operator Hizbullah untuk mengumpulkan rekaman dari lapangan, yang akan digunakan untuk propaganda dan teror psikologis Hizbullah,” sambung mereka.
Serangan kedua di pusat kota Beirut menewaskan dua orang dan melukai 22 orang di Mar Elias.
"Pesawat tempur Israel melancarkan serangan di daerah Mar Elias," kata Kantor Berita Nasional resmi tentang distrik padat penduduk yang juga menampung orang-orang yang mengungsi akibat konflik.
Sementara itu, 11 orang lainnya juga tewas di Lebanon selatan hari Minggu.
Baca juga: Serangan Israel di Beirut Tewaskan Jubir Hizbullah