Pilgub Jateng Berpotensi Diwarnai Politik Uang

Ilustrasi. Foto: Medcom

Pilgub Jateng Berpotensi Diwarnai Politik Uang

Rahmatul Fajri • 17 November 2024 18:58

Jakarta: Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan politik uang berpotensi marak terjadi di Pilgub Jawa Tengah (Jateng) 2024. Dia menilai Jateng termasuk wilayah dengan masyarakat yang permisif dan toleran terhadap politik uang.

"Di Jawa Tengah kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa cukup besar masyarakat Jawa Tengah yang toleran terhadap politik uang," kata Burhanuddin saat konferensi pers secara daring pada Minggu, 17 November 2024.

Faktor lain yaitu ketatnya persaingan di Pilgub Jateng. Berbeda halnya ketika salah satu kontestan memiliki elektabilitas yang jauh lebih banyak dibanding rivalnya.

Berdasarkan survei terbaru Indikator Politik pada Pilgub Jawa Tengah (Jateng), pasangan calon (paslon) Ahmad Luthfi-Taj Yasin unggul tipis atas pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. Luthfi-Taj memiliki elektabilitas 47,19 persen. Sedangkan rivalnya, Andika-Hendrar mendapatkan 43,46 persen.
 

Baca juga: 

Survei Pilkada Jateng, 2 Paslon Disebut Imbang secara Statistik


"Berlaku dan ada hubungannya kompetisi ketat dengan poltik uang. Kalau selisih di Pilkada Jawa Barat misalnya jauh, maka perlu mengguyur uang ke puluhan juta orang, ini bisa mati berdiri," ungkap dia. 

Burhanuddin mengaku tak ingin politik uang terus terjadi di setiap Pemilu. Ia mengatakan politik uang merusak demokrasi di Indonesia. 

"Secara etik memang ini tradisi buruk yang harus kita berantas. Kalau tidak bisa hilang, setidaknya bisa berkurang," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)