Sekjen NATO Mark Rutte. (EPA)
Willy Haryono • 29 October 2024 21:07
Brussels: Rusia telah menderita lebih dari 600.000 korban tewas dan luka dalam perangnya melawan Ukraina, menurut data yang disampaikan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte.
Ia juga mengonfirmasi bahwa pasukan Korea Utara telah dikirim untuk membantu Rusia, dengan beberapa prajurit Pyongyang Kim mulai dikerahkan di wilayah perbatasan Kursk, yang sebagiannya telah diduduki oleh pasukan Ukraina.
Rutte menyampaikan komentar tersebut saat berbicara kepada wartawan pada Senin kemarin setelah pejabat Korea Selatan memberi pengarahan kepada Dewan Atlantik Utara dan mitra Indo-Pasifik lainnya (Australia, Jepang, dan Selandia Baru) mengenai meningkatnya keterlibatan Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina.
Ia mengatakan pengerahan pasukan Korea Utara menandakan "eskalasi signifikan" dalam perang dan "pelanggaran lain terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB."
“Pengerahan pasukan Korea Utara ke Kursk juga merupakan tanda meningkatnya keputusasaan (Presiden Vladimir) Putin," kata Rutte, mengutip dari laman Newsmax, Selasa, 29 Oktober 2024.
"Lebih dari 600.000 tentara Rusia telah tewas atau terluka dalam perang Putin, dan ia tidak mampu mempertahankan serangannya ke Ukraina tanpa dukungan asing. Ini karena Ukraina melawan balik dengan keberanian, ketahanan, dan kecerdikan,” sambungnya.
Rutte menambahkan bahwa "NATO meminta Rusia dan DPRK untuk segera menghentikan tindakan ini.” DPRK merujuk pada akronim dari nama resmi Korea Utara.
Rusia memulai invasi ke Ukraina pada Februari 2022, dengan menyebut serangan tersebut sebagai “operasi militer khusus.”
Baca juga: Pentagon: Pasukan Korea Utara di Rusia Mulai Dekati Perbatasan Ukraina