AS Tambah Sedikit Lapangan Pekerjaan pada Oktober

Washington: Departemen Tenaga Kerja AS menyatakan, pengusaha AS menambahkan hanya 12.000 pekerjaan pada Oktober. Angka itu jauh lebih sedikit daripada bulan-bulan sebelumnya sehingga mengindikasikan pelemahan pasar tenaga kerja.

Melansir Xinhua, Minggu, 3 November 2024, data terbaru ini mengikuti kenaikan bulanan rata-rata 194.000 selama 12 bulan sebelumnya.

Pada bulan Oktober, lapangan kerja terus meningkat di bidang perawatan kesehatan dan pemerintahan, sementara layanan bantuan sementara kehilangan pekerjaan dan lapangan kerja menurun di bidang manufaktur karena aktivitas pemogokan.

Perawatan kesehatan menambahkan 52.000 pekerjaan di bulan Oktober. Dalam layanan profesional dan bisnis, lapangan kerja di layanan bantuan sementara turun 49.000 di bulan Oktober.
 

Baca juga:  Ekonomi AS Melambat, Kuartal III-2024 Cuma Tumbuh 2,8%

Gedung Departemen Tenaga Kerja AS di Washington, D.C., Amerika Serikat. (Xinhua/Hu-Yousong)

Lapangan kerja manufaktur turun 46.000 di bulan Oktober, mencerminkan penurunan 44.000 di bidang manufaktur peralatan transportasi yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas pemogokan.

Perubahan dalam total pekerjaan penggajian nonpertanian untuk bulan Agustus direvisi turun 81.000 menjadi kenaikan 78.000, dan perubahan untuk bulan September direvisi turun 31.000 menjadi 223.000.

Dengan revisi ini, jumlah tenaga kerja pada bulan Agustus dan September digabungkan menjadi 112.000 lebih rendah dari yang dilaporkan sebelumnya.

Tingkat pengangguran, pada 4,1 persen, tidak banyak berubah di bulan Oktober. Angka ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya ketika tingkat pengangguran adalah 3,8 persen.

Pada bulan Oktober, pendapatan rata-rata per jam untuk semua karyawan dalam daftar gaji non-pertanian swasta naik 13 sen atau 0,4 persen menjadi 35,46 dolar AS. 
Selama 12 bulan terakhir, pendapatan rata-rata per jam telah meningkat 4,0 persen.
Setelah pertemuan 17-18 September, Federal Reserve AS (Fed) memangkas kisaran target suku bunga federal fund sebesar 50 basis poin menjadi 4,75-5 persen, di tengah inflasi yang mendingin dan pasar tenaga kerja yang melemah. 

Hal ini menandai penurunan suku bunga pertama dalam lebih dari empat tahun terakhir dan menandakan dimulainya siklus pelonggaran.