Hadapi Cuaca Ekstrem, Jateng Minta Bantuan Modifikasi Cuaca

Cuaca lereng Gunung Slamet di Pulosari, Pemalang diselubungi awan tebal, kawasan ini berpotensi dilanda cuaca ekstrem dalam beberapa hari kedepan.

Hadapi Cuaca Ekstrem, Jateng Minta Bantuan Modifikasi Cuaca

Akhmad Safuan • 15 December 2024 11:00

Jateng: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah meminta bantuan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan modifikasi cuaca. Pemprov Jateng perlu melakukan antisipasi lantaran BMKG sempat mengungkap cuaca ekstrem akan melanda sejumlah wilayah Jawa Tengah hingga Senin, 23 Desember 2024.

"Kami sudah minta bantuan untuk TMC, BMKG dan BNPB untuk melakukan modifikasi cuaca," kata Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Minggu, 15 Desember 2024.

Pemantauan Media Indonesia, lebih dari sepekan cuaca ekstrem akan berlangsung di puluhan daerah di Jawa Tengah. Kondisi ini mengakibatkan potensi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, dan angin ribut.

Langkah modifikasi cuaca, menurut Nana, diharapkan dapat memecahkan masalah cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi di sejumlah daerah dalam beberapa hari kedepan. Pihaknya tidak ingin, bencana banjir di Demak dan Grobogan tahun lalu tak terulang.

“Jangan sampai ada korban akibat bencana," ucap dia.

Baca: 

Waspada Banjir Rob dan Gelombang Tinggi hingga 4 Meter Hari Ini


Selain meminta bantuan modifikasi cuaca, Nana mengungkap pihaknya telah berupaya melakukan antisipasi dengan melakukan beberapa langkah. Antara lain memastikan kesiapan relawan melalui apel siaga yang digelar oleh BPBD Provinsi Jateng hingga memastikan kondisi peralatan yang digunakan siap ketika menghadapi bencana. 

Sebelumnya Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan potensi bencana ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung di sejumlah daerah di Jawa Tengah pada 16-23 Desember 2024. BMKG meminta semua pihak terkait waspada dan mengantisipasi sedini mungkin dampak bencana hidrometeorologi yang mungkin ditimbulkan.

"Kami mengkhususkan datang ke Semarang ini, karena eskalasi cuaca ekstrem di sejumlah daerah di Jawa Tengah semakin menguat, sehingga perlu antisipatisi dampak sedini mungkin," kata Dwikorita Karnawati di Semarang beberapa waktu lalu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)