Pupuk Kaltim. Foto: MI.
Arif Wicaksono • 16 October 2023 11:56
Jakarta: Seiring dengan permintaan pasar yang terus bertumbuh dan kebutuhan pupuk yang diperkirakan mencapai 6 juta-7 juta ton pada 2030, Pupuk Kaltim bersiap membangun Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan mendirikan pabrik pupuk baru di kawasan industri Fakfak, Papua Barat.
Pabrik pupuk yang akan dibangun nantinya mampu memproduksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan amonia sebesar 825 ribu ton per tahun. Proyek ini untuk memenuhi sekitar 70 hingga 80 persen atau sekitar 4,5 juta hingga lima juta ton kebutuhan nasional ketika sudah beroperasi penuh. Targetnya, Pupuk Kaltim akan melakukan pengantongan pupuk pertama di pabrik baru ini pada gelaran ulang tahun ke-50 di 2027.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo menyampaikan pembangunan pabrik pupuk di kawasan industri Fakfak, Papua Barat menjadi salah satu cara strategis Pupuk Kaltim untuk terus menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Dengan hadirnya proyek ini, perseroan berupaya meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar, serta terjadinya pemerataan pembangunan khususnya di wilayah Indonesia Timur.
"Ini yang kami sebut sebagai multiplier effect. Selain dari proyek pembangunan pabrik pupuk, Pupuk Kaltim juga terus memberikan edukasi dan bimbingan kepada para petani Indonesia untuk terus mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin, 16 Oktober 2023.
Pupuk Kaltim juga terus konsisten menghadirkan beragam inovasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Beberapa di antaranya dilakukan lewat program Agrosolution dan Makmur.
Program ini diinisiasi sejak 2020 dan berfokus untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan para petani hingga pendampingan secara berkelanjutan. Per September 2023, melalui program Makmur, Pupuk Kaltim tercatat telah berhasil merealisasikan 48.585 hektare lahan dengan jumlah petani yang tergabung 17.682 orang.