Petugas berada di lokasi serangan rudal yang diduga dilakukan Israel di Damaskus, Suriah, 20 Januari 2024. (AP)
Willy Haryono • 20 January 2024 20:51
Damaskus: Seorang petinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dilaporkan tewas dalam serangan rudal Israel di Damaskus, Suriah pada Sabtu ini, 20 Januari 2024. Beberapa orang lainnya juga dikabarkan terluka dalam serangan tersebut, lapor sumber keamanan.
Media pemerintah Suriah melaporkan dugaan serangan Israel telah menargetkan sebuah bangunan di lingkungan Mazzeh di Damaskus, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Media lokal lainnya di Suriah melaporkan ledakan terdengar di seluruh ibu kota Suriah.
Sumber keamanan, yang merupakan bagian dari jaringan kelompok yang dekat dengan pemerintah Suriah dan sekutu utamanya Iran, mengatakan gedung bertingkat tersebut digunakan oleh para penasihat Iran yang mendukung pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan seluruhnya telah rata oleh “serangan rudal presisi Israel.”
Sejauh ini belum ada komentar langsung dari Israel.
Essam Al-Amin, kepala Rumah Sakit Al-Mowasat di Damaskus, mengatakan kepada media lokal Suriah Al-Watan Online bahwa rumah sakitnya telah menerima satu jenazah dan tiga korban luka, termasuk seorang wanita, setelah serangan di hari Sabtu.
Juru bicara kelompok pejuang Palestina Jihad Islam mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada anggota kelompok mereka yang terluka dalam serangan tersebut, menyusul laporan bahwa beberapa orang berada di gedung yang dibom di Damaskus.
Israel telah lama melakukan kampanye pengeboman terhadap sasaran-sasaran yang terkait dengan Iran di Suriah. Namun gempuran ini berubah menjadi ebih mematikan setelah terjadinya serangan kilat terhadap Israel pada 7 Oktober lalu oleh kelompok pejuang Palestina Hamas yang didukung Iran.
Pada bulan Desember, serangan Israel menewaskan dua anggota Garda Revolusi Iran, dan serangan lainnya pada tanggal 25 Desember menewaskan seorang penasihat senior Garda yang mengawasi koordinasi militer antara Suriah dan Iran.
Baca juga: Garda Revolusi Iran Serang Sasaran 'Teroris' di Irak dan Suriah