Wall Street di Zona Merah, Nasdaq Melemah Paling Dalam

Wall Street. Foto: Unsplash.

Wall Street di Zona Merah, Nasdaq Melemah Paling Dalam

Arif Wicaksono • 25 July 2024 07:57

New York: Laju Wall Street berada di zona merah pada penutupan perdagangan kemarin (Kamis WIB).
 

baca juga:

Dipimpin Kejatuhan DJIA, Laju Wall Street Memerah


Indeks komposit Nasdaq jatuh sebesar 3,64 persen. Indeks komposit S&P500 jatuh 2,31 persen. Kemudian Indeks komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) jatuh 1,25 persen.

Saham-saham AS melemah pada perdagangan Rabu, dipimpin oleh aksi jual tajam di sektor teknologi setelah gelombang pertama pendapatan mega-cap mengecewakan investor.

Investor terguncang setelah Tesla dan Alphabet melaporkan keuangan untuk kuartal kedua. Saham Tesla turun 12 persen setelah pembuat mobil itu meleset dari perkiraan pendapatannya dan mencatat penurunan besar dalam pendapatan otomotif.

Sementara itu, saham Alphabet turun lima persen setelah perusahaan induk Google tersebut mengalami penurunan pendapatan, namun melaporkan pendapatan iklan yang lebih lemah dari YouTube dan peningkatan belanja modal selama kuartal tersebut.

Saham-saham teknologi berkapitalisasi besar lainnya juga anjlok pada sesi Rabu karena sentimen investor memburuk. Saham Nvidia turun hampir tujuh persen, sedangkan saham Meta mengakhiri sesi perdagangan lebih rendah 5,6 persen.

Aksi jual kecil

"Jadi, apakah pasar bullish yang didorong oleh teknologi sudah berakhir? Apakah gelembung AI sudah meledak? Atau apakah investor beralih dari sektor Teknologi ke kelompok yang lamban? Atau apakah pasar bullish semakin meluas?" ujar Yardeni Research menulis dalam sebuah catatan.

"Untuk saat ini, kami yakin pasar saham sudah jenuh beli dan mengalami aksi jual kecil." tegas Yardani.

Investor sedang menunggu lebih banyak pendapatan teknologi mega-cap, dengan Meta, Apple, dan Amazon akan melaporkan keuangan mereka minggu depan.

Sementara itu, para pedagang mengamati rilis data ekonomi baru. Perkiraan PDB kuartal kedua akan dirilis pada hari ini. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, akan dirilis Jumat.

Pasar memperkirakan inflasi PCE akan melambat menjadi 2,5 persen  secara tahunan, sementara PDB diperkirakan menunjukkan perekonomian tumbuh 2,1 persen  pada kuartal terakhir.

Pembacaan tersebut akan menginformasikan perkiraan penurunan suku bunga saat bank sentral mengadakan pertemuan kebijakan dua hari minggu depan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)