Standardisasi Risiko dan Integrasi Data Jadi Penunjang Stabilitas Industri Pindar

Ilustrasi. Foto: Metrotvnews.com/Khairunnisa Puteri M.

Standardisasi Risiko dan Integrasi Data Jadi Penunjang Stabilitas Industri Pindar

Husen Miftahudin • 15 December 2025 22:34

Jakarta: Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega menegaskan pertumbuhan industri pinjaman daring (pindar) menjadi momentum bagi perusahaan untuk memperkuat akses layanan keuangan digital yang aman, terjangkau, dan bertanggung jawab.

Adapun industri pindar mencatat pertumbuhan penyaluran sebesar 22,16 persen (yoy) pada September 2025, dengan total penyaluran mencapai Rp90,99 triliun. Pertumbuhan ini menunjukkan layanan pindar telah menjangkau populasi yang lebih luas dan semakin diandalkan sebagai alternatif utama di luar sistem perbankan tradisional.

Bernardino menekankan pentingnya peran fintech lending dalam memperluas akses kredit inklusif. Ia menyampaikan, AdaKami menargetkan penguatan teknologi dan tata kelola untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran pendanaan yang bertanggung jawab.

"Fintech lending hadir untuk menjembatani kebutuhan akses keuangan masyarakat secara lebih cepat, aman, dan terukur. Di AdaKami, visi kami adalah menjadi perusahaan fintech lending dengan teknologi terdepan di Indonesia, sehingga kami dapat mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pendanaan yang bertanggung jawab," ungkap Bernardino pada Bulan Fintech Nasional Festival yang digelar Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 15 Desember 2025.

Ia juga menekankan keberlanjutan industri hanya dapat dicapai melalui kolaborasi multidimensi yang memadukan data, manajemen risiko, dan integrasi teknologi. Kolaborasi ini menjadi kunci dalam menjaga kesehatan portofolio, memitigasi risiko, sekaligus memperluas jangkauan kredit yang layak dan inklusif bagi masyarakat.
 
Baca juga: Mandiri BFN Fest 2025: Perkuat Ekosistem Fintech


(Ilustrasi. Foto: Metrotvnews.com/Khairunnisa Puteri M)
 

4 Pilar perkuat industri pindar berkelanjutan


Ia pun menyampaikan empat pilar utama yang harus diperkuat bersama oleh industri dan regulator untuk membangun model kredit yang berkelanjutan.
 

1. Berbagi data sebagai fondasi utama

Kolaborasi data antara platform pindar, biro kredit, dan penyedia data alternatif memungkinkan terciptanya riwayat kredit yang lebih kaya dan akurat. Melalui integrasi data biro kredit dengan data-data innovative credit scoring, pertukaran data dapat dilakukan secara bertanggung jawab untuk meningkatkan ketepatan underwriting dan menekan potensi gagal bayar. Selain itu, penggunaan intelijen penipuan bersama dan data perilaku yang dianonimkan membantu memperkuat keamanan ekosistem.
 

2. Skoring interoperable dan standardisasi penilaian risiko

Adopsi kerangka skoring yang interoperable akan menghasilkan penilaian risiko yang konsisten antar lembaga. Hal ini membantu mengurangi kesalahan dalam penetapan harga, meningkatkan kepercayaan antar pelaku industri, serta membuka peluang pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan.
 

3. Jaminan kredit dan skema berbagi risiko yang terarah

Skema penjaminan atau risk-sharing membantu menutup kerugian tak terduga khususnya pada segmen dengan risiko tinggi atau kelompok yang belum terlayani sistem keuangan formal. Dengan skema ini, pemberi pinjaman dapat memperluas akses kredit secara bijak tanpa mengorbankan kualitas portofolio.
 

4. Platform kolaborasi terintegrasi

Ketiga pilar di atas dapat dioptimalkan melalui platform kolaboratif yang aman dan teregulasi. Ekosistem terintegrasi ini menciptakan simbiosis yang saling memperkuat, di mana lender dapat tumbuh, borrower memperoleh akses yang adil, dan risiko dapat dikelola secara kolektif.

Bernardino menegaskan, komitmen AdaKami untuk terus berinovasi dan memperkuat sinergi dengan regulator, industri, serta pemangku kepentingan lain. Menurut dia, akselerasi keuangan digital harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan kolaborasi.

"Dengan teknologi yang tepat dan tata kelola risiko yang kuat, kita bisa memastikan pertumbuhan fintech lending yang inklusif dan berkelanjutan," tutup Bernardino.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Husen Miftahudin)