Presiden Prabowo Subianto (kiri) bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: ANTARA/HO-Youtube Sekretariat Presiden/aa.
Fachri Audhia Hafiez • 12 December 2025 01:45
Jakarta: Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengungkap Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin menjajaki kebijakan bebas visa. Hal ini untuk meningkatkan konektivitas antara Indonesia-Rusia dan memperkuat hubungan dua negara.
Dalam pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Kremlin, Moskow, Rabu, 10 Desember 2025, Prabowo dan Putin berdiskusi dan membahas sejumlah kerja sama Indonesia-Rusia di berbagai sektor. Termasuk di antaranya bidang energi, perindustrian, pertanian, riset, sains, dan transfer teknologi.
"Presiden Putin juga menyinggung peningkatan hubungan di bidang kemanusiaan dan pariwisata, didukung konektivitas penerbangan langsung dan kebijakan bebas visa antarwarga kedua negara," kata Teddy dikutip dari Antara, Kamis, 11 Desember 2025.
Dalam pertemuan yang sama, Putin juga menyinggung arah kerja sama Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU).
"Terkait peran Indonesia di dunia internasional, Presiden Putin menyampaikan apresiasinya atas keanggotaan penuh Indonesia di BRICS, serta menyinggung pembahasan mengenai kemungkinan kerja sama perdagangan bebas antara Indonesia dan Eurasian Economic Union," ujar Teddy.
Prabowo menyambangi
Moskow, Rabu, 10 Desember 2025, setelah merampungkan lawatan resminya di Islamabad, Pakistan. Di Moskow, Prabowo menemui Putin dan keduanya berdiskusi selama 3 jam di Istana Kremlin.
Dalam pertemuan itu, Putin menyatakan dukungan Rusia untuk rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia. Putin juga menyatakan kesiapan Rusia membantu Indonesia mengembangkan industri nasionalnya.
"Jika Indonesia memang memutuskan melibatkan Rusia, kami selalu siap untuk membantu," kata Putin ke Prabowo.
Putin melanjutkan Rusia memiliki banyak proyek potensial yang bisa dikerjasamakan dengan Indonesia, baik di sektor industri manufaktur maupun pertanian.
Dalam kesempatan yang sama, Putin juga mengucapkan belasungkawa atas bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pada 25 November 2025 yang menyebabkan hampir 1.000 orang meninggal dunia dan ratusan orang hilang.
"Terima kasih, kami sudah bisa menghadapi ini dengan baik," kata Prabowo merespons ucapan belasungkawa Putin.
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan di Istana Kremlin, Moskow. Foto: ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Dalam pertemuan itu, Prabowo kemudian mengundang Putin untuk melawat ke Indonesia. Presiden Putin menerima undangan itu dan berjanji akan mengunjungi Indonesia.
"Terima kasih banyak. Saya pasti akan datang. Saya akan dengan senang hati, terima kasih banyak," kata Putin kepada Prabowo.
Di Istana Kremlin, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono serta Teddy Indra Wijaya. Sementara itu, Putin didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan sejumlah pejabat pemerintahan Rusia.
Selepas merampungkan lawatannya di Moskow, Teddy menyatakan Prabowo segera kembali ke tanah air. Informasi yang beredar di kalangan wartawan, Kepala Negara dijadwalkan langsung mendarat di Sumatra, untuk kembali mengecek langsung penanganan dampak banjir bandang dan longsor, serta memimpin rapat koordinasi bersama sejumlah menteri dan pimpinan lembaga.