Seekor gajah sedang mengangkut puing kayu pasca banjir bandang dari pemukiman penduduk di Gampong Meunasah Bie Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Senin (8/12/2025). ANTARA/Rahmat Fajri
Fajri Fatmawati • 8 December 2025 21:23
Banda Aceh: Korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi di Provinsi Aceh terus bertambah. Hingga Senin, 8 Desember pukul 16.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia mencapai 389 jiwa setelah tim pencarian dan pertolongan menemukan 23 jenazah pada hari ini.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengonfirmasi perkembangan tersebut. “Untuk Aceh, hari ini bertambah 23 korban. Dari 366 kemarin, menjadi 389 jiwa meninggal dunia,” kata Abdul Muhari, Senin, 8 Desember 2025.
Ia menegaskan komitmen tim gabungan di lapangan yang dipimpin Basarnas. “Tim akan terus melakukan upaya semaksimal mungkin, seoptimal mungkin, seefektif mungkin, agar jumlah korban yang masih hilang bisa kita minimalkan,” tegasnya.
Muhari menjelaskan, dengan mulai pulihnya akses darat antar kabupaten dan kota, posko gabungan kini dapat memperbarui data pengungsi yang sebelumnya tidak terjangkau. Akibatnya, angka pengungsi mengalami kenaikan signifikan.
Total pengungsi dari tiga provinsi terdampak (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat) sebelumnya dilaporkan sebanyak 975.339 jiwa. Kini, setelah data dari Aceh Timur dan Bener Meriah masuk, jumlahnya meningkat menjadi 1.057.482 jiwa.
“Tentu saja ini menjadi tugas kami di posko utama untuk terus mengoptimalkan distribusi logistik agar saudara-saudara kita di pengungsian terpenuhi kebutuhan dasar pangan maupun non-pangan,” jelas Muhari.
.jpeg)
Alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor yang terjadi di Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (2/12/2025). ANTARA/HO-BPBD Aceh Timur