4 Ekor Gajah Bantu Bersihkan Puing-Puing Pascabanjir Bandang di Pidie

Seekor gajah sedang mengangkut puing kayu pasca banjir bandang dari pemukiman penduduk di Gampong Meunasah Bie Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Senin (8/12/2025). ANTARA/Rahmat Fajri

4 Ekor Gajah Bantu Bersihkan Puing-Puing Pascabanjir Bandang di Pidie

Whisnu Mardiansyah • 8 December 2025 16:51

Pidie: Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengerahkan empat ekor gajah jinak untuk membersihkan puing-puing kayu di permukiman terdampak banjir bandang di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Material kayu tersebut sebelumnya terbawa arus deras banjir.

Kepala KSDA Wilayah Sigli, Aceh, Hadi Sofyan, mengatakan keempat gajah terlatih tersebut berasal dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree. “Gajah terlatih yang kita bawa ini sebanyak empat ekor, dan semuanya dari PLG Saree,” kata Hadi Sofyan di Pidie Jaya seperti dilansir Antara, Senin, 8 Desember 2025.

Keempat gajah tersebut bernama Abu, Mido, Ajis, dan Noni. Pada hari ini, para mahout (pawang) membawa mereka ke Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, untuk membersihkan serpihan kayu di permukiman penduduk.

Hadi menjelaskan, tim khusus ini difokuskan pada lokasi-lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh alat berat konvensional. “Kita targetkan pembersihan di lokasi terdampak banjir bandang di Kecamatan Meureudu dan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya,” ujarnya.
 


Peran gajah-gajah ini antara lain membersihkan material yang tersangkut di rumah-rumah penduduk, membuka akses jalan menuju rumah warga yang tertimbun, hingga membantu evakuasi jika ditemukan korban. Mereka juga dapat dimanfaatkan untuk mengantarkan logistik kepada para korban.

Operasi bantuan ini direncanakan berlangsung selama tujuh hari. “Untuk durasi, kami akan bertugas selama tujuh hari di sini, hingga 14 Desember 2025,” jelas Hadi.


Gajah bernama Yulia melahirkan anak pada 4 Desember 2025, pukul 23.25 WIB. Foto: Antara/HO-Kementerian Kehutanan.

Keempat gajah ini bukanlah pemula dalam penanganan bencana. Mereka memiliki pengalaman panjang, termasuk pernah terlibat dalam pembersihan material pascabencana tsunami Aceh tahun 2004. “Berdasarkan pengalaman sebelumnya, termasuk saat tsunami di Aceh, kehadiran gajah sangat membantu membersihkan puing-puing,” ujarnya.

Saat ini, tim fokus menangani lokasi di Pidie Jaya terlebih dahulu mengingat akses ke kabupaten lain masih terbatas. “Sejauh ini belum ke daerah lainnya, karena masih perlu survei dan akses ke kabupaten lain belum bisa dijangkau. Ke depan, jika diperlukan, kami siap membantu,” pungkas Hadi Sofyan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Whisnu M)