Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Bantul, Tri Galih Prasetya. Dokumentasi/ Pemkab Bantul
Bantul: Dinas Sosial Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menerima laporan adanya ribuan penerima bantuan sosial (bansos) yang diduga terlibat judi online (judol). Puluhan penerima manfaat bahkan sempat melapor ke dinas terkait setelah bansos yang mereka terima dihentikan.
"Kami telah menerima data penerima manfaat bansos yang diduga tidak sesuai peruntukannya," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Bantul, Tri Galih Prasetya, saat dikonfirmasi, Rabu, 3 Desember 2025.
Tri mengatakan laporan yang diterima ada sebanyak 1.711 penerima manfaat bansos di Kabupaten Bantul diduga terlibat judol. Menurut dia, jumlah tersebut nomor dua terbanyak di tingkat DIY.
"Saat ini kami belum dapat data by name by address siapa saja data itu, siapa saja yang terdampak penghentian bansosnya yang terindikasi judi online," jelasnya.
Tri mengungkap ada 20 laporan dari masyarakat yang mengadu penghentian pemberian
bansos. Padahal, sebelumnya para pengadu tersebut menerima bansos ketika dilakukan pembayaran atau distribusi dari pemerintah.
Tri mengaku telah mengusahakan data pasti dengan bersurat ke Gubernur DIY melalui bupati setempat untuk menindaklanjutinya. Ia menyatakan ada mekanisme untuk melakukan penyanggahan ke
Kementerian Sosial atau klarifikasi melalui sistem aplikasi bagi penerima bansos yang identitasnya disalahgunakan.
"Jadi masyarakat yang memang tak terlibat judi
online akan didampingi pendamping sosial untuk membuat laporan sosial, apabila yang bersangkutan nyata-nyata tidak melakukan judi
online ada identitasnya disalahgunakan orang lain," ungkapnya.
Ilustrasi judi online/ MI
Sebelumnya, Kementerian Sosial menyebut ada sekitar 600 ribu penerima bansos dicoret lantaran diduga terlibat judol. Pencoretan dilakukan dengan pemblokiran pihak Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Dari jumlah itu, 200 orang mengajukan reaktivasi rekening untuk bantuan tersebut, dengan 7.500 di antaranya telah dianggap masih layak menerima bansos. Adapun sisanya masih verifikasi. Di tingkat DIY, diperkirakan ada sekitar 7 ribu penerima bansos dicoret karena diduga terlibat judol.