Putri Purnama Sari • 2 December 2025 14:17
Jakarta: Dunia ini bersifat fana atau tidak kekal, karena Allah SWT menciptakan segala sesuatu di bumi dengan batas waktu tertentu. Sebab itu, umat muslim diwajibkan untuk mempercayai adanya hari akhir atau kiamat.
Dalam ajaran Islam, kiamat terbagi menjadi dua jenis, yaitu kiamat sugra dan kiamat kubra. Kiamat sugra dikenal sebagai kiamat kecil, sedangkan kiamat kubra merupakan kiamat besar. Berikut ini penjelasan mengenai apa itu kiamat kubra beserta tanda-tandanya.
Apa Itu Kiamat Kubra?
Kiamat kubra merupakan peristiwa besar dalam ajaran Islam yang menandai berakhirnya seluruh kehidupan di alam semesta. Umat Islam meyakini bahwa kiamat kubra adalah hari di mana seluruh makhluk hidup akan dimatikan, bumi akan dihancurkan, dan semua manusia dibangkitkan kembali untuk dihisab atau diadili oleh Allah SWT.
Istilah 'kiamat kubra' berasal dari bahasa Arab, di mana kiamat berarti hari akhir, dan kubra berarti besar. Dengan demikian, kiamat kubra merupakan hari kiamat besar yang menjadi momen paling dahsyat dalam perjalanan kehidupan manusia.
Pengertian Kiamat Kubra Menurut Islam
Kiamat kubra adalah peristiwa kehancuran total alam semesta yang Allah takdirkan terjadi pada waktu yang tidak diketahui manusia. Dalam
Al-Qur’an dan hadis, kiamat kubra digambarkan sebagai hari ketika gunung-gunung hancur, langit terbelah, lautan meluap, dan seluruh makhluk mati sebelum kemudian dibangkitkan kembali.
Allah SWT telah menjelaskan gambaran kiamat kubra melalui sejumlah surah dalam Al-Qur'an. Salah satunya surah Al Zalzalah, yang berbunyi:
Artinya: "Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, bumi mengeluarkan isi perutnya, dan manusia bertanya, "Apa yang terjadi dengannya (bumi)?" Pada hari itu (bumi) menyampaikan berita (tentang apa yang diperbuat manusia di atasnya) karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya."
Kiamat kubra berbeda dengan kiamat sugra (kiamat kecil), yang merujuk pada peristiwa-peristiwa berakhirnya kehidupan individu, seperti kematian seseorang atau musibah besar di suatu tempat.
Pada saat kiamat kubra berlangsung, manusia diibaratkan seperti laron yang beterbangan dan gunung-gunung seperti bulu yang berhamburan. Sebagaimana firman-Nya dalam surah Al Qariah ayat 4-5.
Artinya: "Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan. dan gunung-gunung seperti bulu yang berhamburan."
Tanda-Tanda Kiamat Kubra
Dalam hadis Nabi, terdapat tanda-tanda besar (asy-sya’aratul kubra) yang akan muncul sebelum kiamat kubra terjadi. Beberapa di antaranya meliputi:
- Terbitnya matahari dari arah barat, tanda besar yang membuat banyak orang beriman terlambat untuk bertaubat.
- Munculnya Dajjal, sosok fitnah besar yang menyesatkan banyak manusia.
- Turunnya Nabi Isa AS untuk meluruskan ajaran dan membunuh Dajjal.
- Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, dua kelompok yang menimbulkan kerusakan besar.
- Keluarnya hewan dari bumi (Dabbatu al-Ardh) yang berbicara kepada manusia.
- Tiga kali gempa atau longsor besar, yaitu di Timur, Barat, dan Jazirah Arab.
- Api besar dari Yaman yang menggiring manusia menuju Padang Mahsyar.
Tanda-tanda ini menunjukkan bahwa kiamat kubra bukan kejadian yang terjadi begitu saja, melainkan rangkaian peristiwa dahsyat yang mendahuluinya.
Kiamat Kubra dan Hari Perhitungan
Setelah kiamat kubra terjadi, manusia akan melalui:
- Hari Kebangkitan (Yaumul Ba’ats)
- Hari Berkumpul (Yaumul Mahsyar)
- Hari Perhitungan (Yaumul Hisab)
- Penentuan surga atau neraka
Inilah fase akhir kehidupan manusia yang menentukan balasan atas setiap amal.
Pelajaran dari Kiamat Kubra
Mempelajari kiamat kubra bukan untuk menakut-nakuti, tetapi sebagai pengingat bahwa kehidupan di dunia bersifat sementara. Dengan memahami hari kiamat, umat Islam diharapkan mampu memperbaiki akhlak dan ibadah, menjauhi perbuatan buruk, memperbanyak amal saleh, dan menjaga hubungan baik sesama manusia.