Stok Logistik Korban Banjir di Aceh Singkil Tersisa 1 Hari, 21 Ribu Jiwa Terancam Kelaparan

Sejumlah rumah terendam banjir akibat hujan deras yang melanda Aceh sepekan terakhir, di Aceh Singkil, Minggu (24/11/2025). ANTARA/HO-BPBA

Stok Logistik Korban Banjir di Aceh Singkil Tersisa 1 Hari, 21 Ribu Jiwa Terancam Kelaparan

Whisnu Mardiansyah • 1 December 2025 17:20

Aceh Singkil: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Singkil menyatakan kondisi kritis di wilayahnya. Stok logistik untuk korban banjir di sejumlah kecamatan yang masih terisolasi akibat putusnya akses jalan dan jembatan, diperkirakan hanya cukup untuk satu hari ke depan.

“Stok logistik untuk kebutuhan pengungsi bencana banjir di Kabupaten Aceh Singkil hanya tersisa untuk besok, Selasa (2 Desember). Jika hari itu tidak ada penyaluran, warga terancam kelaparan,” kata Kepala BPBD Aceh Singkil Husni seperti dilansir Antara, Senin, 1 Desember 2025.

Hambatan utama adalah kerusakan infrastruktur parah. Sejumlah jembatan dan jalan penghubung putus total, terutama akses dari Kecamatan Singkil Utara ke Kecamatan Singkil. Akses yang tersisa hanya bisa dilalui kendaraan besar dan tinggi melalui jalur alternatif yang terbatas.

Hingga saat ini, belum ada bantuan dari luar kabupaten yang bisa masuk. Bantuan yang diterima hanya bersifat terbatas dari warga setempat yang tidak terdampak.
 


Koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat pun terhambat parah. “Kami kesulitan untuk berkomunikasi, di sini listrik padam sudah seminggu dan akses komunikasi putus. Kami minta tolong agar pemerintah mempercepat pengiriman bantuan,” ujarnya.

Data terakhir menunjukkan 11 kecamatan terdampak dengan total pengungsi mencapai 21 ribu jiwa. Sebagian pengungsi sudah mulai pulang untuk membersihkan rumah mereka.

Krisis juga meluas ke wilayah kepulauan. Husni menambahkan, kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat putusnya akses darat mengancam pasokan sembako di tiga daerah: Kecamatan Pulau Banyak, Pulau Banyak Barat, dan Kuala Baru.


Kondisi jembatan KA di Bungkaih, Kabupaten Aceh Utara,Aceh yang rusak terdampak banjir ANTARA/HO-KAI Sumut

“BBM tidak ada karena akses jalan putus, jadi kapal yang membawa sembako ke daerah kepulauan itu juga terhenti beroperasi,” jelas Husni.

Situasi ini memerlukan respons darurat ekstra, baik melalui pengiriman logistik via udara untuk daerah terisolir maupun perbaikan cepat jalur komunikasi dan infrastruktur vital.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Whisnu M)