NEWSTICKER

AS Tolak Beri Informasi Intelijen Terkait Hamas dan Al-Shifa

Pasien di RS Al Shifa, Gaza. (AP)

AS Tolak Beri Informasi Intelijen Terkait Hamas dan Al-Shifa

Marcheilla Ariesta • 17 November 2023 19:08

Washington: Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, pada Kamis, 16 November 2023, mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak akan memberikan informasi mengenai intelijen Israel. Hal ini meliputi penilaian intelijen AS bahwa kelompok Hamas menggunakan Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza sebagai pusat komando dan fasilitas penyimpanan senjata.

 

Kirby mengatakan AS yakin dengan penilaian badan intelijennya mengenai aktivitas Hamas di fasilitas Gaza. Namun perihal ini, dia menolak menjelaskan atau memberi rincian selama beberapa hari terakhir.

 

Melansir laman Asia One, pemerintah Joe Biden diketahui belum mendeklasifikasi sumber intelijen AS karena berdasarkan seorang sumber informasi, beberapa saluran yang sama digunakan untuk memantau status sandera.

 

Informasi mengenai penyadapan komunikasi para pejuang Hamas pertama kali dilaporkan oleh informasi intelijen AS, Wall Street Journal, pada Rabu, 8 November 2023.

 

Pasukan Israel memasuki rumah sakit Al Shifa pada hari Rabu, dengan pemboman udara dan operasi darat yang menargetkan militan Hamas.

 

Pejabat Israel mencatat 1.200 orang tewas dalam serangan lintas batas Gaza pada 7 Oktober. Serangan di rumah sakit Al Shifa yang menewaskan sekitar 11.500 orang tewas merupakan balasan Israel dari penyerangan Hamas tersebut.

 

Kirby enggan menjelaskan ketika ditanya apakah Israel telah berbagi informasi dengan intelijen AS sejak penggerebekan di rumah sakit Al Shifa.

 

“Saya tidak akan berbicara tentang informasi intelijen spesifik yang mungkin terjadi diantara kita berdua,” kata dia, "Mereka benar-benar harus membicarakan hal ini, tapi seperti yang saya katakan beberapa hari yang lalu, kami yakin dengan penilaian intelijen kami tentang bagaimana Hamas menggunakan rumah sakit itu," tambah Kirby.

 

Kirby menyimpulkan bahwa militan Hamas berlindung di rumah sakit dan menggunakan fasilitas tersebut sebagai perisai terhadap tindakan militer, sehingga menempatkan pasien dan staf medis dalam bahaya.

 

“Kami memiliki informasi intelijen yang meyakinkan kami bahwa Hamas menggunakan Al Shifa sebagai pusat komando dan kontrol, dan kemungkinan besar juga sebagai fasilitas penyimpanan. Kami masih yakin akan kekuatan intelijen tersebut,” tegas dia. (Aprina Damayanti)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Willy Haryono)