Perdagangan Pagi, Rupiah Menguat 1,24%

Jakarta: Pada perdagangan pagi ini mata uang rupiah menguat. Rupiah menguat setelah mata uang paman sam terkoreksi setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) di bawah ekspektasi.

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS berdasarkan data Bloomberg, Rabu, 15 November 2023, menguat sebesar 1,40 persen atau 219 poin menjadi Rp15.475 per USD. Data Yahoo finance juga menunjukkan rupiah naik 1,37 persen atau 215 bps ke level Rp15.474 per USD.

Rupiah menguat setelah nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan besar pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah rilis data inflasi AS yang lambat untuk periode Oktober 2023. Laporan inflasi tersebut memperkuat ekspektasi Federal Reserve yang kemungkinan akan menaikkan suku bunganya.

Melansir Xinhua, Rabu, 15 November 2023, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 1,50 persen menjadi 104,0610 pada penutupan perdagangan. Ini menjadi level terendah sejak awal September.

Data IHK AS

Menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja, Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price Index (CPI) pada Oktober 2023 melaporkan tingkat harga di Negeri Paman Sam datar (0,0 persen) secara bulanan (mom) dan 3,2 persen secara tahunan (yoy) atau di bawah prediksi sebesar 3,3 persen.

Tidak termasuk harga pangan dan energi yang fluktuatif, CPI (inflasi) inti tumbuh sebesar 0,2 persen (mom) dan 4,0 persen (yoy), dibandingkan perkiraan sebesar 0,3 persen (mom) dan 4,1 persen (yoy). Angka tahunan tersebut merupakan kenaikan terkecil sejak September 2021.

Imbal hasil Treasury 10-tahun turun lebih dari 18 basis poin menjadi 4,4 persen, dan imbal hasil treasury 30-tahun turun sekitar 13 basis poin menjadi 4,61 persen, sehingga menyeret dolar AS ke level terendah.