Ilustrasi. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 1 January 2025 15:39
Jakarta: Di tengah budaya konsumerisme yang semakin merajalela, muncul sebuah tren menarik yang mengajak orang untuk mengurangi kebiasaan berbelanja seperti Tantangan 'No Buy'.
Tren ini semakin populer di 2025, menarik perhatian banyak orang yang ingin hidup lebih minimalis dan sadar akan dampak konsumsinya terhadap lingkungan.
Melansir dari laman NPR.org, Tantangan 'No Buy' mengajak para pesertanya untuk menahan diri dari membeli barang-barang yang tidak diperlukan selama periode tertentu. Periode ini bisa berupa satu bulan, tiga bulan, enam bulan, bahkan setahun penuh.
Tantangan 'No Buy' tidak hanya sekadar tren, tapi juga memiliki tujuan yang lebih besar, yaitu:
- Menghindari kebiasaan konsumtif
Tantangan ini mendorong orang untuk lebih selektif dalam berbelanja dan menghindari membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Hal ini membantu mereka untuk lebih fokus pada kebutuhan dan mengurangi keinginan impulsif untuk berbelanja.
- Menabung dan mengatur keuangan
Dengan mengurangi pengeluaran untuk berbelanja, peserta Tantangan 'No Buy' dapat menabung lebih banyak dan mengatur keuangan dengan lebih baik.
- Meningkatkan kesadaran lingkungan
Tantangan 'No Buy' juga mendorong kesadaran akan dampak konsumerisme terhadap lingkungan. Dengan mengurangi pembelian barang, peserta dapat mengurangi jejak karbon dan sampah yang dihasilkan.
- Menemukan kebahagiaan di luar belanja
Tantangan 'No Buy' mengajak orang untuk menemukan kebahagiaan di luar hal-hal materi. Peserta dapat menemukan kegiatan baru yang lebih bermanfaat dan memuaskan, seperti membaca, berkebun, berkreasi, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman.
Baca juga: Indeks Menabung Orang Indonesia Menurun |