IHSG Berpotensi Rebound

Ilustrasi. Foto: dok MI.

IHSG Berpotensi Rebound

Husen Miftahudin • 27 February 2024 10:20

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini berada di posisi 7.283,82. Hingga pukul 09.48 WIB, IHSG masih berada di teritori negatif pada level 7.271,43 atau kehilangan 12,38 poin setara 0,17 persen.

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman memperkirakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini berpotensi akan menguat kembali (rebound).

"Hari ini IHSG berpotensi rebound. Level resistance 7.300-7.340 dan support 7.230-7.260," ungkap Fanny seperti dikutip dari Investing.com, Selasa, 27 Februari 2024.

Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup turun 0,15 persen di perdagangan kemarin, dan disertai dengan net sell asing sebesar Rp913 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BMRI, ADRO, TLKM, dan KLBF.

Sementara itu, indeks Wall Street tumbang pada perdagangan Senin di saat para investor menunggu data inflasi utama Amerika Serikat (AS). S&P 500 jatuh 0,38 persen, Nasdaq Composite turun 0,13 persen, dan Dow Jones terpangkas 0,16 persen.

Amazon masuk dalam Dow Jones yang berisi 30 saham pada Senin, menggantikan Walgreens Boots Alliance yang tersingkir dari indeks tersebut. Komposisi saham dalam Dow dihitung berdasarkan harga saham, bukan kapitalisasi pasar.

Penambahan raksasa e-commerce ini akan meningkatkan eksposur indeks terhadap sektor teknologi dan ritel konsumen. Sedangkan pada perdagangan Senin, saham Amazon turun sebesar 0,15 persen.

Saham juga tertekan karena imbal hasil surat berharga pemerintah AS yang naik. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun terakhir naik sekitar satu basis poin menjadi 4,276 persen.
 

Bursa Asia Pasifik beragam


Di sisi lain, mayoritas bursa Asia-Pasifik ditutup beragam pada perdagangan Senin, di mana pada pekan ini investor akan memantau beberapa rilis data ekonomi.

Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,35 persen, indeks Topix naik 0,59 persen, dan ASX 200 Australia naik tipis 0,12 persen.

Sedangkan Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,54 persen, Shanghai Composite China terkoreksi 0,93 persen, Straits Times Singapura terdepresiasi 0,43 persen, dan KOSPI Korea Selatan turun 0,77 persen.

Investor akan fokus pada sejumlah data ekonomi yang dirilis pada pekan ini, termasuk data aktivitas manufaktur Tiongkok dan data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) Amerika Serikat (AS), yang merupakan ukuran inflasi pilihan bank sentral AS (The Fed).

Di lain sisi, bursa Asia-Pasifik yang cenderung melemah terjadi di tengah bervariasinya bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada akhir pekan lalu.

Baca juga: Wall Street Melemah Jelang Rilis Data Inflasi AS
 

Rekomendasi saham


Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar di perdagangan hari ini, yaitu BBNI, KLBF, BREN, TPIA, ARKO, dan AMRT.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya:

1. BBNI: Spec Buy
Beli di Rp5.850 short termcut loss jika break di bawah Rp5.800. Jika tidak break di bawah Rp5.800, potensi naik ke Rp6.000-Rp6.100 short term.

2. KLBF: Spec Buy
Beli di Rp1.470 short termcut loss jika break di bawah Rp1.440. Jika tidak break di bawah Rp1.440, potensi naik ke Rp1.490-Rp1.500 short term.

3. BREN: Spec Buy
Beli di Rp5.500 short termcut loss jika break di bawah Rp5.250. Jika tidak break di bawah Rp5.250, potensi naik ke Rp5.650-Rp5.700 short term.

4. TPIA: Spec Buy
Beli di Rp4.500 short termcut loss jika break di bawah Rp4.350. Jika tidak break di bawah Rp4.350, potensi naik ke Rp4.600-Rp4.700 short term.

5. ARKO: Spec Buy
Beli di Rp920 short termcut loss jika break di bawah Rp900. Jika tidak break di bawah Rp900, potensi naik ke Rp950-Rp980 short term.

6. AMRT: Spec Buy
Beli di Rp2.680 short termcut loss jika break di bawah Rp2.650. Jika tidak break di bawah Rp2.680, potensi naik ke Rp2.730-Rp2.750 short term.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)