Pemerintah Diminta Turunkan Target Suku Bunga SBN

Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah. Foto: Banggar

Pemerintah Diminta Turunkan Target Suku Bunga SBN

Putra Ananda • 28 August 2024 11:56

Jakarta: Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah meminta pemerintah menurunkan target tingkat suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 dari 7,1 persen menjadi 6,9 persen.

"Pimpinan Banggar DPR berharap suku bunga SBN bisa lebih rendah dari usulan pemerintah di Nota Keuangan RAPBN 2025 setidaknya di rata-rata 6,9 persen,” kata Said saat Rapat Kerja dengan Pemerintah, dilansir Media Indonesia, Rabu, 28 Agustus 2024.
 
Dia menilai suku bunga SBN yang tinggi telah menciptakan beban yang tinggi, tercermin pada nilai kumulatif bunga utang sejak 2015 hingga 2023 mencapai Rp2.569,4 triliun.

"Dengan tingkat bunga government bond tertinggi dibanding negara peers membuat fiskal tidak sehat. Pemerintah harus mempelajari dan mengembangkan best practice dari negara peers yang berada di level 1 -3 persen,” jelas dia.
 
Baca juga: 

Belanja Lain-lain RAPBN 2025 Bengkak, Pemerintah Ngeles Bukan Buat Bayar Utang

Tingkat suku bunga SBN 10 tahun agar dapat ditekan menjadi lebih rendah

Ia juga meminta tingkat suku bunga SBN 10 tahun dapat ditekan menjadi lebih rendah serta mengembangkan skema pembiayaan yang lebih murah.

Di sisi lain, dia juga menyoroti nilai tukar rupiah yang diusulkan sebesar Rp16.100 per USD. Banggar berharap pemerintah dapat menurunkan targetnya menjadi Rp15.900 per USD.

"Kita yakin, dengan transformasi struktur ekspor yang lebih bernilai tinggi dan menguat investasi, serta kebijakan bauran sistem pembayaran yang beragam dari sejumlah mata uang mitra dagang, akan membuat rupiah lebih kuat,” ujar dia.

Sebelumnya, dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-4 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025 pagi tadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan ketidakpastian ekonomi yang masih tinggi menjadi pertimbangan pemerintah dalam menentukan target nilai tukar rupiah dan suku bunga SBN 10 tahun.

Meski rupiah mengalami penguatan dalam dua minggu terakhir, namun perekonomian global masih menunjukkan volatilitas, salah satunya Amerika Serikat yang masih mengalami defisit APBN yang tinggi.

"Risiko ketidakpastian yang sangat tinggi ini perlu kita waspadai dan cermati,” kata Sri Mulyani.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)